Pemprov Kalimantan Barat Konsisten Ikut Rapat Pengendalian Inflasi, Inflasi Nasional Tercatat 1,57% di 2024

  • Bagikan
Kegiatan secara virtual di Ruang DAR Kantor Gubernur Kalbar, Senin (13/1/2025). SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat secara rutin mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, turut hadir dalam rapat yang dipimpin oleh Plt Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, secara virtual dari Ruang DAR Kantor Gubernur Kalbar, Senin (13/1/2025).

Tomsi Tohir menyampaikan bahwa selama tahun 2024, Indonesia berhasil menekan inflasi hingga angka 1,57 persen. Capaian ini merupakan yang terbaik sejak Indonesia merdeka.

“Ini berkat kerja sama yang solid antara Kementerian, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Saya ucapkan terima kasih atas kontribusi semua pihak,” ujar Tomsi.

Pada Desember 2024, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,44%, dengan inflasi tahunan sebesar 1,57%. Sementara komponen inti menyumbang inflasi tahunan sebesar 2,26%.

Komponen inflasi Desember 2024 meliputi:

Komponen inti: Inflasi sebesar 0,17% (bulan) dan 2,26% (tahun).

Harga yang diatur pemerintah: Inflasi sebesar 0,56% (tahun).

Komponen bergejolak: Inflasi bulanan sebesar 2,04%.

Tomsi juga memaparkan beberapa komoditas utama yang memengaruhi inflasi sepanjang tahun 2024.

Penyumbang inflasi terbesar:

Emas perhiasan

Sigaret kretek mesin

Kopi bubuk

Bawang merah

Daging ayam ras

Ikan segar

Komoditas penyumbang deflasi:

Cabai merah

Tomat

Cabai rawit

Telur ayam ras

Tarif angkutan udara

Daging ayam ras

Pj Gubernur Kalbar, Harisson, menegaskan bahwa Pemprov Kalimantan Barat akan terus mendukung program pengendalian inflasi. Evaluasi dan perbaikan kebijakan dilakukan secara berkala guna menghadapi tantangan global yang dinamis.

“Pengendalian inflasi menjadi salah satu prioritas utama kami, terutama dengan fokus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan memperkuat daya beli masyarakat,” ungkap Harisson.

Meskipun capaian inflasi 1,57% merupakan prestasi besar, tantangan ke depan tidak bisa diabaikan. Kondisi ekonomi global yang tidak menentu, dinamika harga energi, dan risiko dari perubahan iklim menjadi faktor yang memengaruhi stabilitas harga di masa mendatang.

Pemprov Kalbar berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengendalian inflasi dengan mengoptimalkan sinergi lintas sektor, mendorong produktivitas lokal, dan menjaga stabilitas harga komoditas strategis.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, keberlanjutan program pengendalian inflasi diharapkan dapat terus terjaga, mendukung kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi nasional.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan