Suaraindo.id – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menghadiri diskusi tingkat tinggi bertajuk High-Level Executive Roundtable yang diselenggarakan oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA). Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk membahas kebijakan ekonomi dan kolaborasi regional di kawasan Asia.
Dalam diskusi tersebut, Wamen Ossy menyoroti prioritas kebijakan ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya upaya untuk mengurangi ketergantungan pada negara-negara adidaya, terutama dalam sektor pangan dan energi.
“Presiden Prabowo Subianto telah menyebutkan bagaimana ia berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada negara adidaya. Salah satunya melalui penguatan sektor pangan dan energi. Dua sektor ini menjadi prioritas utama agenda pemerintah dalam lima tahun ke depan,” jelas Ossy.
Wamen Ossy juga menekankan bahwa kunci keberhasilan Indonesia dan negara-negara Asia lainnya terletak pada penguatan kerja sama regional. Dengan potensi besar yang dimiliki Asia, termasuk inovasi teknologi dari negara seperti Jepang, kawasan ini memiliki peluang untuk lebih mandiri dan berdaya saing global.
“Momentum ini sangat penting bagi Asia untuk memperkuat kemitraan dan kerja sama regionalnya. Dengan keunggulan yang dimiliki negara-negara Asia, kita harus memberdayakan arsitektur global dan regional, terutama melalui ASEAN,” ungkapnya.
Ossy menambahkan, melalui strategi multilateralisme, negara-negara Asia dapat menciptakan arsitektur ekonomi yang lebih kuat, berkelanjutan, dan inklusif.
Sebagai penutup, Ossy menegaskan bahwa Indonesia akan terus berkomitmen mendukung arsitektur global yang inklusif dan memberdayakan kawasan Asia.
“Pelajaran yang dapat diambil oleh negara-negara Asia, terutama seperti kita di Indonesia, adalah pentingnya merangkul multilateralisme untuk memperkuat arsitektur global dan regional, serta memastikan keberlanjutan di masa depan,” tutupnya.
Diskusi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat peran Asia, khususnya ASEAN, dalam membangun perekonomian yang mandiri dan tangguh. Kegiatan tersebut juga menjadi wadah untuk mempertemukan ide-ide strategis demi menciptakan kerja sama yang lebih erat di antara negara-negara di kawasan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS