Suaraindo.id– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus diimplementasikan DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN). Sosialisasi program MBG ini diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan pola hidup sehat dimasyarakat salah satunya dengan memperhatikan konsumsi makanan sehari-hari.
Sosialisasi dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini bertempat di di Hotel Pantura Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada Sabtu, (11/10/2025).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Anggota DPR RI Daniel Johan, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Juliarti Djuhardi Alwi, dan perwakilan Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Abdullah Kamil.
Dalam sambutannya, Anggota DPR RI Daniel Johan menegaskan pentingnya pelaksanaan program MBG sebagai upaya konkret pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya program MBG ini diharapkan masyarakat dapat memperhatikan pola makanan yang dikonsumsi setiap harinya.
“Masih banyak anak yang berangkat sekolah tanpa sarapan cukup, terutama di wilayah pedesaan dan perbatasan. Melalui program Makan Bergizi Gratis ini, kita ingin memastikan setiap anak mendapatkan makanan bergizi yang layak,” ujarnya.
Daniel juga menambahkan bahwa MBG bukan hanya soal pangan, tetapi juga tentang pemerataan kesejahteraan.
“Program ini menggerakkan ekonomi lokal, karena bahan pangan akan disuplai dari petani dan nelayan di sekitar wilayah pelaksanaan,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Juliarti Djuhardi Alwi menjelaskan bahwa MBG dirancang dengan konsep gizi seimbang.
“Makanan yang disajikan harus memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral agar anak-anak tumbuh sehat dan cerdas,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan sinergi seluruh pihak, mulai dari sekolah, orang tua, hingga masyarakat.
“Sekolah menyiapkan waktu makan bersama, orang tua menanamkan kebiasaan makan sehat di rumah, dan masyarakat ikut mengawasi pelaksanaan di lapangan,” tambah Juliarti.
Dari sisi teknis, Abdullah Kamil menyampaikan bahwa MBG juga menciptakan dampak ekonomi positif bagi masyarakat yang terlibat aktif dalam program MBG. Ia menambahkan, bahan pangan MBG berasal dari warga lokal seperti ikan hasil tangkapan nelayan Sambas akan disalurkan ke dapur MBG melalui koperasi dan BUMDes.
“Tenaga operasional dapur MBG direkrut dari warga sekitar, sehingga tidak hanya meningkatkan status gizi anak-anak, tetapi juga memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat,” ungkapnya.
Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.