Suaraindo.id — Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Kosmas D. Lana, SH., M.Si mewakili Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, SH.,MDC bertindak sebagai Pembina pada apel penyerahan secara simbolis Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kepada 1.443 Guru PPPK Formasi Tahun 2023 Lingkup Pemerintah Provinsi NTT yang bertempat di Halaman Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Senin (8/7).
Adapun penyerahan SK PPPK Guru Formasi Tahun 2023 secara simbolis kepada perwakilan ASN PPPK Guru dari 22 Kabupaten/Kota di NTT diserahkan oleh Sekda Provinsi NTT, Kosmas Lana, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi NTT, Dra. Bernadetha M. Uskono, M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi NTT, Dra. Flori Rita Wuisan, M.M, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi NTT, Semuel Halundaka, S.IP., M.Si, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd, Staf Ahli Gubernur Bidang Politik dan Pemerintahan, Drs. Petrus Seran Tahuk, dan para Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi NTT.
Dalam sambutannya, Sekda Kosmas Lana menyampaikan proficiat kepada 1.443 Guru PPPK Formasi Tahun 2023 yang hari ini secara resmi diangkat menjadi ASN Lingkup Pemerintah Provinsi NTT.
Menurut Kosmas, ini merupakan langkah awal jenjang karir sebagai seorang ASN dalam bidang pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa khususnya anak-anak di NTT.
“Sebagai tenaga pendidik, saudara-saudara memiliki peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Masa depan generasi muda bangsa ini ada di tangan saudara-saudara sekalian sebagai guru. Mengutip kata-kata Marcus T. Cicero, Filsuf Yunani Kuno: Iuvenes docere est pulcherrimum donum quod patriae offerre possumus (Mengajar generasi muda adalah hadiah terindah yang dapat kita persembahkan kepada negara,” ujarnya.
Selanjutnya, Kosmas menyampaikan pencapaian kerja PPPK akan dievaluasi setelah 5 tahun dan menjadi bahan pertimbangan untuk diperpanjang atau tidaknya Perjanjian Kerja tersebut.
Karena itu, diharapkan agar para Guru dapat melaksanakan tanggung jawab secara konsisten.
“Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara, para Guru merupakan sosok yang harus digugu dan ditiru. Guru adalah pemimpin, pengajar ilmu sekaligus penuntun laku.
Pendekatan dan metode yang saudara-saudara gunakan di sekolah sangat berpengaruh pada pembentukan dan pengembangan kognitif dan karakter siswa; dapat membebaskan dan mencerahkan atau justru memadamkan pancaran semangat anak-anak didik,” jelasnya.
Ia menyatakan, menjadi Guru penggerak seperti menjadi arsitek pengetahuan, pengasuh rasa ingin tahu, dan penjaga inspirasi, bukan sekadar fasilitator pengetahuan.
Oleh karena itu, Kosmas berharap para Guru PPPK mampu menjadi sosok yang dikenang sebagai pemberi visi dan bukan sekedar mentransfer pengetahuan di ruang kelas.
“Mengutip pepatah Latin Kuno, Magister magnus difficile invenire, difficile separate et oblivisci impossible (Guru yang hebat memang sulit ditemukan, namun akan sulit dipisahkan dan tidak mungkin dilupakan). Saudara-saudara diharapkan dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan pimpinan, rekan kerja dan berbagai pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi NTT,” tutupnya. (*)