SUARAINDO.ID —– Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi ancaman serius di Kabupaten Lombok Timur.
Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Lombok Timur Pathurrahman mengatakan, jika satu anggota keluarga terinfeksi, risiko penularan kepada anggota lainnya sangat tinggi, terutama dalam lingkungan rumah tangga yang padat dan minim ventilasi.
Tuberkulosis (TBC), salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang krusial.
TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyebar ke organ tubuh lain.
Yang mengkhawatirkan, penularan TBC sangat mudah terjadi di lingkungan rumah tangga.
Menurut Pathurrahman, TBC ditularkan melalui udara, terutama saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.
Dalam satu rumah, jika ada anggota keluarga yang positif TBC, maka kemungkinan besar anggota lainnya juga berisiko tinggi terinfeksi, terutama jika tidak segera dilakukan pencegahan dan pengobatan.
“Penularan TBC dalam rumah tangga sangat mungkin terjadi karena kontak erat dan berulang. Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan pemeriksaan seluruh anggota keluarga jika ada yang terdiagnosis TBC,” Ujar Pathurrahman saat dikonfimrasi media di Pendopo Bupati, 30 Juni 2025.
Langkah pencegahan TBC di rumah tangga meliputi, memastikan ventilasi yang baik, menggunakan masker bagi penderita, tidak tidur sekamar dengan pasien yang belum diobati, serta mengikuti pengobatan TBC secara tuntas selama 6 hingga 12 bulan.
Pemerintah melalui program Temukan, Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC terus mendorong masyarakat untuk tidak takut memeriksakan diri dan mengobati TBC.
TBC bukan hanya masalah individu, tetapi juga menjadi ancaman bagi seluruh keluarga.
“Kesadaran untuk deteksi dini, pengobatan tepat, dan pencegahan di lingkungan rumah tangga sangat penting guna memutus rantai penularan penyakit mematikan ini,” katanya
Hingga pertengahan tahun 2025 telah ditemukan lebih dari 900 kasus TBC.
Untuk menekan angka penularan, pihaknya menggencarkan program Temukan, Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC, serta memperkuat kerja sama dengan kader kesehatan dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pelaporan kasus.
“Jika masyarakat mengalami batuk lebih dari dua minggu, apalagi disertai demam, keringat malam, dan penurunan berat badan, sebaiknya segera memeriksakan diri,” tambahnya.