Suaraindo.id – Lebih dari 100 warga Dusun Nangka, Desa Bumbun, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, menggelar aksi unjuk rasa damai di Kantor Bupati Mempawah, Senin (25/8/2025) pagi. Mereka menuntut pemerintah daerah bersikap tegas terhadap PT AHAL, perusahaan perkebunan yang disebut sudah 13 tahun beroperasi tanpa memberi manfaat berarti bagi masyarakat.
Massa yang datang menggunakan empat unit truk tiba dengan tertib di halaman Kantor Bupati Mempawah, Jalan Daeng Manambon, sekitar pukul 10.30 WIB. Aparat gabungan dari Polres Mempawah, Kodim 1201/Mpw, dan Satpol PP telah bersiaga melakukan pengamanan sejak pagi.
Setibanya di lokasi, warga menggelar poster-poster bernada protes terhadap PT AHAL. Mereka kemudian diterima langsung oleh Bupati Mempawah Erlina, didampingi Kapolres AKBP Jonathan David Harianthono, Dandim 1201/Mpw Letkol Inf Benu Supriyantoko, serta Kajari Mempawah Lutfi Akbar.
Dalam pertemuan itu, perwakilan warga, Iman Lewi, menyampaikan keluhan masyarakat. Ia menegaskan PT AHAL telah mengabaikan hak-hak masyarakat Dusun Nangka sejak 13 tahun terakhir.
“Selama 13 tahun beroperasi, PT AHAL tidak pernah memberikan manfaat nyata bagi warga kami, baik dalam pemanfaatan lahan, sektor ekonomi, maupun penyerapan tenaga kerja. Kami merasa seperti dijajah perusahaan ini,” tegas Lewi.
Menurutnya, masyarakat tidak lagi sanggup menunggu terlalu lama. Ia mendesak Pemkab Mempawah untuk segera menuntaskan permasalahan tersebut dengan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Warga memberi batas waktu satu bulan. Jika aspirasi ini tidak disikapi, kami akan menyegel kantor PT AHAL di Dusun Nangka dan akan menurunkan massa yang lebih besar,” ancam Lewi yang juga mantan anggota DPRD Mempawah.
Hingga berita ini diturunkan, pertemuan antara Bupati Erlina bersama jajaran Forkopimda, Sekda Mempawah Ismail, sejumlah OPD terkait, dan warga Dusun Nangka masih berlangsung di Aula Balairung Setia Kantor Bupati Mempawah.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
