Peringati Milad, Aisyiyah Sanggau Salurkan Bantuan untuk Guru Hingga Nakes

  • Bagikan
Pengurus Daerah Aisyiyah Sanggau saat menyerahkan bantuan dalam rangka memperingati Milad Aisyiyah di Sanggau, Kalbar.
Suaraindo.id – Gerakan Taawun Sosial Peduli Dampak Coronavirus Disease atau Covid–19 menjadi tema Milad Ke–103 M/106 H Aisyiyah tahun 2020. Organisasi otonom perempuan Muhammadiyah ini juga ambil bagian dalam aksi sosial di masa wabah virus mematikan yang sedang dialami masyarakat.
“Milad Aisyiyah ke–103 Masehi/106 Hijriah tahun ini mengetengahkan tema Gerakan Taawun Sosial Peduli Dampak Covid–19 dengan melakukan kegiatan sapa Guru PAUD–TK ABA serta penyerahan masker dan nutrisi bagi tenaga kesehatan (Nakes) di puskesmas,” ujar Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sanggau, Haslinda, Rabu (20/5/2020).

Dikatakannya, kegiatan peringatan tahun ini berupa pemberian bantuan insentif kepada guru honorer PAUD/TK ABA non sertifikasi. Dan bantuan ini berasal dari Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA) untuk guru–guru  yang terdampak wabah  Covid–19.


“Untuk Kabupaten Sanggau, guru–guru yang menerima bantuan sebanyak 8 orang, 5 orang dari TK/PAUD di Kota Sanggau dan 3 orang dari  PAUD Sosok,” katanya.
Gerakan tersebut juga melakukan penyerahan masker ke puskesmas untuk dibagikan kepada  masyarakat yang melakukan kunjungan ke puskesmas. Selain itu diberikan juga bantuan nutrisi bagi petugas kesehatan. “Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di Puskesmas Tanjung Sekayam dan Puskesmas Kapuas serta Puskesmas Sosok,” ungkapnya.
Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada guru–guru Aisyiyah yang telah mendidik generasi tunas bangsa untuk kokohnya iman dan berkemajuan. “Karena guru sebagai ujung tombak yang telah berjuang mengantarkan generasi emas dan tugas kemanusiaan demi umat dan bangsa. Pada milad ke–103 tahun ini, marilah kita bersama–sama untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, ini menjadi landasan tugas seorang pendidik di lingkungan Aisyiyah,” jelasnya.

Haslinda mengakui bahwa tugas para guru Aisyiyah sangat berat, namun imbalan yang diterima belum sepadan. Dari nilai imbalan yang tidak sepadan tersebut, para guru ini mempunyai tabungan di sisi Allah yang tidak bisa dihitung nominalnya.


 “Ibu guru sekalian akan merasakan keberkahan bagaimana nanti jika ibu–ibu ikhlas dalam mengantarkan generasi emas yang akan datang. Semoga Allah meridhoi dan memberikan berkahnya terhadap setiap perjuangan kita. Amin,” tutupnya. (Darman/SK)

  • Bagikan