Suaraindo.id- Tanggal 30 september 2009 gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang Sumatera Barat (sumbar) dan daerah sekitarnya. Peristiwa itu disebut-sebut sebagai salah satu bencana alam dengan dampak yang cukup parah.
Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kota padang,Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat.
Hari ini,30 september 2020 pemerintah kota padang menggelar acara Peringatan 11 tahun gempa. Acara ini di lakukan tidak seperti tahun – tahun yang lalu. Pemerintah Kota Padang terpaksa harus mengadakan upacara peringatan secara virtual sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Padang, Hendri Septa dalam wawancaranya kepada wartawan menyampaikan,Tahun ini upacara di Tugu Gempa ditiadakan, hanya ada kegiatan sebatas tabur bunga saja. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan orang di masa Pandemi Corona, apalagi saat ini Kota Padang masuk zona merah atau daerah dengan risiko penyebaran Covid-19 tinggi.
“Kunjungan ke tugu gempa ini hanya untuk meletakkan karangan bunga dan tabur bunga yang diikuti jajaran pemko. Setelah itu, rombongan menuju ke rumah dinas untuk melaksanakan upacara secara virtual,” ujarnya.(AW)