Suaraindo.id—Pengelolaan Objek Wisata kini sedikit lega, pasalnya penyebaran covid-19 di Kendal kini sudah turun ke Level 2,sehingga Pemerintah Kabupaten Kendal membuka kebijakan destinasi wisata pada Sabtu, (4/9/2021). Diantara wisata tersebut salah satunya Pantai Indah Kemangi (PIK), di Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung.
Kepala Desa Jungsemi, Dasuki mengatakan, dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada para pengunjung.
Selain itu, sebagai tindaklanjut dari peraturan pemerintah dan mengacu kepada petunjuk teknis dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal.
“Syarat yang harus dipenuhi antara lain pengunjung harus sudah divaksin. Selain itu jumlah pengunjung dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas yang tersedia. Kalau PIK ini kapasitasnya 5.000 pengunjung, jadi maksimal hanya 1.250 saja,” terangnya kepada suaraindo.id Sabtu (4/9/2021).
Selain pengunjung, Dasuki menyebut, baik para pengurus BUMDes maupun karyawan tempat wisata, serta 58 pedagang yang ada di area PIK ini juga dipastikan sudah divaksin, dari pihak Puskesmas Kangkung yang datang ke PIK.
Hal ini dilakukan sebelum pelaksanaan simulasi pembukaan objek wisata selama dua hari lalu. Pihaknya juga sudah mengevaluasi kekurangan dan memperbaiki dalam pembahasan juknis bersama Disporapar.
“Pengunjung kami wajibkan menunjukkan bukti vaksinasi melalui aplikasi Pedulilindungi atau dengan menggunakan kartu vaksin secara fisik yang nantinya akan dicocokkan dengan KTP,” jelasnya.
Sebagai penutup, Dasuki mengimbau kepada para pengunjung tempat wisata PIK tetap menjalankan protokol kesehatan sehingga tidak memunculkan kasus baru Covid-19.
“Ya selama dua bulan lebih kita tutup total tidak beroperasi. Untuk itu dengan mulai dibukanya objek wisata PIK ini, kami harus menjalankan dengan sangat hati-hati dan mematuhi aturan pemerintah,” ungkapnya.
Menurut penuturan salah seorang pengunjung asal Kaliwungu, Nona, ia ingin menikmati suasana Pantai Indah Kemangi bersama keluarganya.
Ia juga mengaku, sebelum masuk PIK sudah membeli mendaftar melalui online. Menurutnya ini lebih mudah, apalagi dirinya sudah melakukan vaksinasi.
“Ya tadi sebelum masuk, saya hanya tinggal mencocokkan registrasi dan kemudian diberi tiket oleh petugas jaga. Mudah sekali kok,” ujarnya.
Sementara itu, menurut pengakuan salah seorang pedagang di PIK, Deni Hidayanto (24), dirinya sudah divaksin bersama pedagang lainnya. Selain sebagai syarat untuk bisa berdagang, dirinya sebelumnya juga ingin divaksin.
“Ya memang saya ingin divaksin, juga vaksinasi ini sebagai syarat untuk bisa berdagang di PIK. Kebetulan pelaksanaan vaksinasi juga di PIK ini jadi bisa langsung ikut,” ungkapnya.
