Suaraindo.id – Layanan Cuaca Nasional Amerika (NWS) pada Kamis (22/12) memperingatkan bahwa suatu sistem badai dahsyat dan tidak biasa yang berpotensi menimbulkan dampak pada hampir dua per tiga wilayah Amerika diperkirakan akan menimbulkan “beragam” bahaya cuaca musim dingin selama tiga hari ke depan. Hal ini mencakup salju lebat, angin kencang dan suhu sangat dingin yang berbahaya.
Dalam peringatan terbarunya, NWS mengatakan badai musim dingin yang kuat dapat menimbulkan gangguan yang meluas dan “berpotensi menimbulkan dampak yang melumpuhkan” di seluruh Amerika bagian tengah dan timur.
Sekitar 75% wilayah Amerika pada hari Jumat (23/12) diperkirakan akan dilanda suhu beku dengan angin sangat dingin di bawah nol derajat. Hembusan angin ini diproyeksi akan sampai ke selatan negara bagian Georgia, di tenggara Amerika.
Layanan Cuaca Nasional melaporkan suhu akan anjlok hingga 18 derajat Celsius dalam hanya beberapa jam saja. Angin dengan kecepatan antara 30-50 kilometer per jam dapat meningkat hingga 100 kilometer per jam, dan menciptakan angin sangat dingin hingga minus 45 derajat Celsius.
Sebagian petugas ramalan cuaca mengatakan suhu yang rendah dapat menyebabkan radang dingin pada kulit yang terpapar dalam waktu kurang dari lima menit, juga hipotermia dan kematian jika terpapar terlalu lama.
Presiden Joe Biden pada Kamis memperingatkan tentang badai berbahaya ini dengan mengatakan “ini benar-benar peringatan cuaca yang sangat serius, dan merupakan konsekuensi yang nyata.” Ia mendorong semua orang untuk memperhatikan peringatan lokal apapun.
Badai musim dingin ini datang di tengah salah satu waktu perjalanan tersibuk, yaitu beberapa hari menjelang libur Natal. Bandara internasional O’Hare di Chicago, yang merupakan salah satu pusat perjalanan tersibuk di Amerika, melaporkan bahwa lebih dari 400 penerbangan telah dibatalkan. [em/jm]