Suaraindo.id– Pemerintah terus mendorong penguatan pelaku ekonomi kreatif khususnya subsektor kriya di Kabupaten Toba, Sumatra Utara. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan berdasarkan uji petik pada tahun 2021, Kabupaten Toba telah menentukan seni kriya sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan.
Oleh karena itu dalam mengembangkan usahanya pelaku ekraf di Toba perlu mengedepankan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
“Ini yang kita harapkan menjadi lokomotif penghela subsektor lainnya sehingga destinasi super prioritas Danau Toba yang ada di Kabupaten Toba akan mampu menciptakan peluang usaha,” katanya di Kantor Bupati Balige, Rabu (19/7).
Seni kriya merupakan salah satu subsektor yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan sangat dekat dengan industri pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf). Kriya meliputi segala kerajinan mulai dari berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil yang mengandung kekayaan ragam serta kearifan lokal.
Menurut Sandiaga salah satu upaya yang ditempuh pemerintah untuk memperkuat ekosistem pelaku ekraf di Toba adalah melalui pemberian dana alokasi khusus kepada Pemerintah Kabupaten Toba. Dana ini nantinya akan dimanfaatkan untuk membangun Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata (PKDP).
“Nanti akan dinamakan Tourism Creativity Center. Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata ini diharapkan bisa menjadi etalase dari produk-produk ekonomi kreatif kita,” ujarnya.
Kemudian melalui PKDP di kawasan Danau Toba diharapkan dapat menyumbang sekitar 15-20 persen dari target 4,4 juta penciptaan lapangan kerja pada tahun 2024. PKDP juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem sektor ekraf dari destinasi super prioritas Danau Toba.
Tourism Creativity Center Siap Dibangun
Pembangunan PKDP atau Tourism Creativity Center akan dimulai pada 21 Juli 2023 mendatang yang terletak di Jalan Sutomo Pagar Batu, Kelurahan Silalahi Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.
“Dengan target 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024. Kami sangat melihat antusiasme dari masyarakat dan dengan lebih banyaknya kunjungan wisatawan serta event berkualitas nasional maupun internasional yang hadir di Kabupaten Toba diharapkan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Sandiaga.
Kehadiran PKDP tersebut, kata Sandiaga, merupakan jawaban dari pemerintah atas permintaan masyarakat khususnya para pelaku ekraf di Kabupaten Danau Toba untuk memasarkan beragam produk ekonomi kreatif lokal.
“Ini pemerintah menjawab langsung hadir dengan sebuah program dana alokasi khusus yang diharapkan nanti saat F-1 Power Boat di tahun 2024 sudah siap dan digunakan sebagai etalase dari produk-produk ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Bupati Toba: Penguatan Ekonomi Kreatif Berdampak Langsung pada Warga Danau Toba
Bupati Toba, Poltak Sitorus mengatakan dorongan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk penguatan ekonomi kreatif akan berdampak langsung terhadap masyarakat di kawasan destinasi super prioritas Danau Toba.
“Di sini akan terjadi peningkatan di ekonomi kreatif yang membawa kesejahteraan masyarakat. Sekarang kami juga sudah diprioritaskan dari segi pembangunan. Ini kami diprioritaskan pariwisata. Jadi dengan adanya dorongan untuk menaikkan ekonomi kreatif kita, saya yakin kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat,” ujar Poltak.
Sejak tahun 2015 kriya tercatat sebagai salah satu dari tiga subsektor penyumbang produk domestik bruto ekonomi kreatif terbesar di Indonesia. Kriya telah berkontribusi lebih dari 14 persen untuk produk domestik bruto ekonomi kreatif tahun 2018-2019.