Suaraindo.id-Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Charles Darwin University dan RMIT telah menemukan fakta yang mengejutkan. Ekstrak tanaman ganja yang dikenal sebagai PHEC-66 terbukti efektif dalam mematikan sel penyebab tumor melanoma.
Melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebihan. Menurut situs resmi Charles Darwin University pada Rabu (14/2/2024), terdapat lebih dari 16.000 kasus baru melanoma di Inggris setiap tahunnya, menurut Cancer Research.
Dr. Ava Bachari dari RMIT menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan secara in vitro, yang berarti sel dipelajari di laboratorium. Ekstrak ganja, PHEC-66, diteliti untuk memahami potensinya sebagai agen antikanker.
“Jika kita mengetahui bagaimana mereka bereaksi terhadap sel kanker, khususnya penyebab kematian sel, kita dapat menyempurnakan teknik pengobatan menjadi lebih spesifik, responsif dan efektif,” jelasnya melansir dari Beritasatu.com, Rabu(14/2/2024).
Dari penelitiani tu diketahui ekstrak ganja mampu mengikat reseptor dalam sel melanoma. Kondisi itu diyakini mampu memperlambat pertumbuhan dan meningkatkan kerusakan pada sel.
Melalui proses inilah sel-sel kanker diperdaya untuk membunuh dirinya sendiri. “Kerusakan pada sel melanoma mencegahnya membelah menjadi sel baru, dan justru memulai kematian sel terprogram, yang juga dikenal sebagai apoptosis,” kata Dr Nazim Nassar dan Charles Darwin University.
Dia mengatakan temuan ekstrak ganja mampu membunuh sel melanoma hanyalah permulaan. Mereka berharap penelitian dapat dilanjutkan agar mampu menemukan kegunaan lain dari ekstrak ganja itu.
“Kami ingin mengetahui bagaimana temuan ini dapat diterapkan untuk mengobati berbagai jenis kanker,” kata Nazim.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS