Masuk Musim Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Masih Terjadi Hingga Pertengahan Juli

  • Bagikan
Petugas PLN pulihkan aliran listrik paska bencana hujan lebat disertai angin puting beliung pada Jum'at, tanggal 7 April 2023.[HO-PLN]

Suaraindo.id– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi sampai 11 Juli 2024 di sejumlah wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan, meski bulan Juli dan Agustus tahun ini masuk dalam periode puncak musim kemarau. Namun belakangan ini masih terjadi hujan lebat di sejumlah wilayah Tanah Air sebanyak 77,27%, di mana 63,95% durasi musim kemarau diprediksi terjadi selama 3 hingga 15 dasarian.

“Meski demikian, bukan berarti dalam periode kemarau tidak ada hujan sama sekali, tetap ada hujan, meski kisaran di bawah 50 mm/dasariannya,” terang Guswanto, dikutip dari Berutasatu.com, Minggu (7/7/2024).

Guswanto mengungkapkan sepekan ke depan, masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan.

Fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional dan global yang cukup signifikan. Seperti termonitornya aktivitas fenomena madden julian oscillation (MJO), gelombang Kelvin dan rossby equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan sebagian besar Papua.

Selain itu, suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia.

“Fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani memprediksi, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut akan menimbulkan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada 5 hingga 11 Juli 2024.

Wilayah yang dimaksud yaitu, Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua.

Andri mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan adanya potensi hujan yang dapat mengakibatkan banjir dan longsor. Utamanya masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, dataran tinggi, juga sepanjang daerah aliran sungai.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan