Ketua MPR RI Dukung Penguatan Intelijen untuk Berantas Narkoba

  • Bagikan
Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2024), foto : suara kalbar

Suaraindo.id  – Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menyampaikan dukungannya terhadap penguatan intelijen sebagai langkah strategis untuk memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Hal ini ia ungkapkan usai bertemu dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Marthinus Hukom, di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (25/11).

“Penguatan di bidang intelijen narkoba adalah instrumen penting untuk pemberantasan narkoba,” ujar Muzani, mengutip data yang menunjukkan 3,33 juta warga Indonesia telah terpapar narkoba, dengan rentang usia mulai dari 10 hingga 60 tahun.

Menurutnya, tekad Presiden RI Prabowo Subianto untuk memberantas narkoba adalah langkah strategis yang memerlukan dukungan penuh dari semua pihak.


Intelijen dan Rehabilitasi Jadi Fokus Utama

Ahmad Muzani menekankan perlunya pemberantasan yang masif dan intensif. Selain memperkuat operasi intelijen untuk memutus peredaran narkoba, ia juga menyoroti kebutuhan akan pusat-pusat rehabilitasi yang lebih banyak dan berkualitas tinggi.

“Pusat rehabilitasi kita saat ini jumlahnya masih kurang, begitu pula dengan standarnya. Ini menjadi salah satu prioritas penguatan,” jelas Muzani.


Arahan Presiden dan Strategi BNN

Komjen Pol. Marthinus Hukom menjelaskan bahwa penguatan intelijen dalam pemberantasan narkoba telah menjadi arahan langsung dari Presiden Prabowo. Operasi ini tidak bisa dilakukan dengan pendekatan biasa (ordinary), melainkan harus extraordinary, termasuk penggelaran jejaring intelijen yang beroperasi selama 24 jam sepanjang tahun.

“Kita menghadapi kekuatan besar, baik dari organisasi struktural narkotik maupun kekuatan finansial mereka,” ungkap Marthinus.

Ia juga memaparkan wilayah-wilayah rawan penyelundupan narkoba yang menjadi perhatian, seperti:

  1. Pantai timur Sumatera
  2. Perbatasan Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat
  3. Pesisir barat Pulau Sulawesi

Lokasi-lokasi ini, yang berbatasan langsung dengan perairan internasional dan negara tetangga seperti Malaysia, memerlukan pengawasan intelijen yang lebih intensif.


Membangun Sinergi untuk Masa Depan Bebas Narkoba

Ahmad Muzani menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pemberantasan narkoba adalah tugas bersama yang membutuhkan sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat. Dengan strategi yang tepat, dukungan teknologi intelijen, dan peningkatan fasilitas rehabilitasi, Indonesia dapat lebih efektif dalam memerangi ancaman narkoba yang bersifat transnasional ini.

“Langkah extraordinary ini adalah investasi besar bagi masa depan generasi bangsa,” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan