Suaraindo.id – Dalam rangka memperingati Hari Museum Nasional yang jatuh pada 12 Oktober 2025, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar Sepekan Festival Museum dengan tema “Museum Gerbang Peradaban Nusantara.” Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, mulai 6 hingga 12 Oktober 2025, di Museum Provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak.
Kepala UPT Museum Kalimantan Barat, Rian Almutahar, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperingati sekaligus mengenalkan kembali peran museum dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah.
“Terhitung sejak hari ini, 6 sampai 12 Oktober 2025, UPT Museum Provinsi Kalbar akan mengadakan Sepekan Festival Museum dengan berbagai kegiatan dan perlombaan menarik,” ujar Rian saat membuka kegiatan, Senin (6/10/2025).
Ia menjelaskan, festival ini merupakan agenda tahunan yang selalu ditunggu masyarakat karena tidak hanya menampilkan pameran budaya, tetapi juga menjadi wadah edukasi sejarah bagi pelajar dan masyarakat luas.
“Selain menjadi kegiatan rutin tahunan, Sepekan Festival Museum juga merupakan upaya kami untuk menyebarluaskan informasi dan pengetahuan tentang kebudayaan yang ada di Provinsi Kalbar,” jelasnya.
Rian menambahkan, tahun ini festival diisi dengan beragam kegiatan, mulai dari workshop, penampilan seni dari berbagai sanggar budaya, edukasi kultural, hingga pemilihan Duta Museum Kalbar 2025. Kegiatan tersebut dirancang untuk menarik minat generasi muda agar semakin mengenal nilai-nilai sejarah dan warisan budaya daerah.
“Sepekan Festival Museum kali ini menghadirkan berbagai perlombaan yang berkaitan dengan edukasi masyarakat, seperti workshop, penampilan sanggar seni, hingga kegiatan belajar bersama museum,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rian mengungkapkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga universitas. Tak hanya itu, penyandang disabilitas juga turut dilibatkan sebagai bentuk inklusivitas dalam dunia kebudayaan.
“Kami juga melibatkan pelajar dari berbagai tingkatan serta teman-teman penyandang disabilitas dalam kegiatan belajar bersama museum. Ini menjadi bukti bahwa museum adalah ruang terbuka untuk semua kalangan,” ujarnya.
Selain pameran dan perlombaan, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan Festival Kuliner yang diikuti oleh berbagai pelaku UMKM lokal, menampilkan ragam kuliner khas Kalimantan Barat.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa museum bukan hanya tempat menyimpan benda sejarah, tetapi juga ruang kreatif yang hidup, interaktif, dan mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat,” pungkas Rian.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS