Pekan Gawai Dayak X Kabupaten Ketapang Resmi Ditutup

  • Bagikan
Sekda Kabupaten Ketapang Alexander Wilyo Saat acara Penutupan Pekan Gawai Dayak (PGD) Kabupaten Ketapang di Kec. Sungai Laur. SUARAINDO.ID/Adang Hamdan

Suaraindo.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, sekaligus Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, yang bergelar adat Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, Menutup secara resmi Pekan Gawai Dayak (PGD) X Kabupaten Ketapang, di Rumah Adat Lawang Sembilan Kecamatan Sungai Laur, Sabtu (10/8/2024) malam.

Sekda atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, mengapresiasi pelaksanaan PDG X Kabupaten Ketapang di Kecamatan Sungai Laur, yang telah berjalan dengan sukses dan sangat meriah.

“Saya mengucapkan selamat kepada Camat Sungai Laur beserta jajarannya, Kapolsek dan Danramil Sungai Laur, Ketua DAD Kecamatan Sungai Laur, beserta seluruh jajaran Panitia,”ujarnya.

Selain itu juga Patih menyampaikan bahwa Kegiatan tersebut membawa dampak positif kecamatan Sungai Laur, membawa nama baik bahwa Seluruh komponen masyarakat Laur Kompak.

“Hal ini tentu saja membawa dampak positif terhadap nama baik Kecamatan Sungai Laur itu sendiri. Ini adalah bukti bahwa Sungai Laur kompak. Karena seluruh Kades, seluruh unsur masyarakat seperti pengusaha, seluruh tokoh masyarakat – juga terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan PGD X di Kecamatan Sungai Laur ini,” tambah Sekda.

Dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat tersebut, berarti PGD X adalah gawai milik masyarakat Laur semua, tidak hanya milik etnis Dayak saja. Oleh karena itu, menurut Sekda Ketapang mengucapkan terima kasih kepada Seluruh yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

“Semoga seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang semakin kompak, semakin solid, semakin bersatu untuk melestarikan, untuk menjaga, untuk menegakkan adat dan tradisi leluhur kita,”harap Patih.

Alex mengingatkan bagaimana supaya masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak agar bisa berdaulat, secara Ekonomi, Politik dan Budaya.

“Dan hari ini kita bisa buktikan bahwa masyarakat adat Dayak di Kabupaten Ketapang ini masih berdaulat, dan tetap berdaulat secara budaya dan juga harus berdaulat Ekonomi dan Politik,”katanya.

Terakhir Sekda berpesan agar masyarakat Kabupaten Ketapang tetap menjaga kekeluargaan, kekompakan, kebersamaan, dan persatuan.

Pada PGD X Ketapang, yang berlangsung dari tanggal 3 – 10 Agustus, diadakan berbagai perlombaan seperti lomba pop singer, lomba tari Dayak kreasi, lomba peragaan busana Dayak, lomba musik sapek, lomba menyumpit, lomba pangkak gasing, lomba tengkuyung berambih, lomba rotan segulung, lomba menumbuk padi, dan lomba memasak tradisional Dayak.

Penutupan PGD X Ketapang secara resmi ditandai dengan pemukulan gong. Untuk memukul gong penutupan PGD X, Sekda Ketapang memberikan kepercayaan kepada Ir. Laurensius Sikat Gudag, Wakil Ketua DAD Ketapang. Dan untuk itu, Sikat Gudag pun memukul gong sebanyak sebelas kali, atau dengan hitungan sebelas lapas.

Penutupan PGD X Kabupaten Ketapang turut dihadiri, antara lain anggota DPRD Kabupaten Ketapang Dapil 2, Staf Ahli Bupati Bidang Staff Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM , Kepala Badan Litbang, Kepala Badan Kesbangpol, Kasat Pol PP, Ketua Darma Wanita Kabupaten Ketapang, Sekretaris Bappeda, para Kepala Bagian dan Kepala Bidang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang, Ketua DAD Kabupaten Ketapang, para Ketua DAD Kecamatan, para Camat, Kapolsek Sungai Laur, Danramil Sungai Laur, para Kepala Desa, para ketua paguyuban ettnis di Kecamatan Sungai Laur, para tokoh adat, dan para tokoh agama, para Ormas Dayak dan sanggar yang ada di Kabupaten Ketapang.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan