Suaraindo.id— Kota pelajar di seluruh Amerika Serikat ingin segera melihat, khususnya para mahasiswa, kembali ke kampus bulan ini, untuk membantu memulihkan bisnis-bisnis lokal yang terdampak pandemi virus corona. Namun, di lain sisi, para pemilik bisnis lokal juga khawatir bahwa hal ini akan menimbulkan pelonjakan kasus baru.
Dilansir dari Associated Press, empat puluh ribu mahasiswa yang biasa tinggal di asrama atau sekitaran kampus universitas Michigan di Ann Arbor, Michigan, terpaksa dirumahkan akibat pandemi COVID-19.
Daerah pusat bisnis-bisnis kecil beroperasi di kota pelajar yang biasa diramaikan oleh para mahasiswa ini, kini sepi mencekam. Dampaknya dirasakan oleh Richard Schubach, pemilik supermarket kecil, “Replenish,” yang letaknya tak jauh dari kampus dan kerap melayani pelanggan kalangan mahasiswa.
“Keadaannya (sepi) seperti sedang ada badai salju setinggi hampir 1 meter, namun tanpa ada saljunya. Tidak ada orang yang berjalan kaki di trotoar dan tidak ada orang yang lalu-lalang di jalan,” ujar Richard.
Semester baru pada musim gugur di bulan September ini diawali dengan beberapa kelas tatap muka di kampus. Hal ini mendatangkan harapan, sekaligus kegelisahan dari para pemilik bisnis, yang penghasilannya bergantung kepada para pelanggan kalangan mahasiswa ini, untuk tetap bertahan.