![]() |
Juniarti |
Suaraindo.id – Ditengah maraknya pandemi Covid-19 atau yang dikenal dengan virus corona saat ini mengakibatkan hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia menerapkan sistem perkuliahan secara online bagi mahasiswa. Termasuk Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Pontianak yang juga menerapkan sistem perkulihan daring sejak bulan Maret 2020 lalu.
Mahasiswa diminta untuk tetap berada dirumah dan melakukan perkuliahan melalui Learning Management System (LMS) yang telah dirancang UBSI serta menggunakan media platform lainnya sebagai pendukung.
Tidak sedikit mahasiswa di Indonesia yang mengeluh akan proses perkulihan yang dilakukan secara daring saat ini, dengan berbgai alasan salah satunya dikarenakann belum terbiasanya mahasiswa dengan sistem perkulihan daring yang diterapkan secara full.
Namun untuk Juniarti, mahasiswi semester empat UBSI Pontianak.
Kondisi saat ini tidak menghentikan langkahnya untuk berprestasi prestasi. Alih-alih mengeluh akan sistem perkulihan yang sedang dijalani secara daring, Ia justru mampu memanfaatkan waktu di rumah untuk melakukan hal-hal yang positif selain belajar yakni dengan menghasilkan beberapa prestasi dan menginspirasi orang banyak.
Gadis kelahiran Sungai Pangkalan 1, 11 Juni 1999 ini menyibukan diri untuk membuat puisi dan mengikuti lomba-lomba tingkat regional hingga nasional. Selain itu Juniarti dikenal sebagai atlet pencak silat, dimana ia mengaku sejak kecil sudah mempunyai hobi olahraga, bahkan sering mengikuti seleksi olahraga O2SN sejak dibangku SD & SMP.
“Dengan adanya kondisi saat ini, saya tidak mau waktu saya terbuang sia-sia hanya kuliah dirumah saja, namun saya mencari kegiatan yang positif yang dapat membuat saya lebih enjoy ketika berada dirumah ya seperti menulis puisi dan mengikuti lomba-lomba yang ada yang bisa diakses secara online,”jelas putri dari pasangan Muhammad Bukhori dan Neti ini.
Ia mulai sering mengikuti lomba-lomba cipta puisi dengan mengirimkan puisi hasil karyanya sendiri.
Diantaranya ia pernah mengikuti Lomba cipta puisi Tingkat Nasional dari Lintang Indonesia, Lomba menulis puisi Nasional dari Antaraksa dan PT. Zona Media Mandiri Group, Lomba Puisi Tingkat Nasional dari T-Zone Publisher dan Literasi Nasional Kreatif dan masih banyak lagi lomba-lomba lainnya yang ia ikuti.
Dan beberapa prestasi yang pernah didapatkan olehnya antara lain masuk sebagai 100 peserta terbaik Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional yang diselenggarakan dari Lintang Indonesia dan Faktualjabar.com.
“Prestasi pertama yaitu saya mendapatkan peringkat 47 dan masuk ke dalam kategori 100 peserta terbaik dari 2.020 peserta se-Indonesia, ini membuat saya lebih bersemangat untuk berkarya terus,”ujarnya.
Prestasi lainnya, Juniarti meraih kategori 50 peserta terbaik dalam Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional dari Karts Literarte Indonesia yang baru saja berlangsung di bulan April 2020 ini.
“Senang sekali rasanya bisa menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan hingga ke tingkat nasional,”ucap mahasiswi Program Studi Sistem Informasi ini.
Ia mengatakan sangat menyenangkan berlatih membuat puisi sehari-hari, dan ia belajar menulis puisi otodidak hanya dari internet. Selebihnya bagaimana mengembagkan kreativitas saja agar mendapatkan ide-ide tema puisi serta bahasa sastra yang lebih baik.
“Daripada merasa bosan dirumah, mending kita manfaatkan waktu yang ada ini lebih banyak waktu untuk #stayathome dan social distancing untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Kita isi dengan hal-hal yang positif bukan keluhan-keluhan tentang keadaan saat ini,”katanya.
Ia berpesan pada generasi muda di seluruh Indonesia, untuk terus berkarya dan berprestasi walaupun dengan keterbatasan berdiam dirumah saja. Jangan cepat menyerah jika gagal mengikuti suatu kompetisi atau dalam hal apapun yang ingin kita capai.
“Tetapi buatlah diri kita termotivasi untuk terus maju dan berusaha menjadi yang terbaik dalam bidang yang kita minati,” pesan Juniarti.
Juniarti berharap kasus wabah covid-19 bisa dengan segera tuntas lebih agar pasien meninggal akibat corona tidak bertambah lagi di Indonesia, khususnya di Kota Pontianak. Semoga pemerintah juga dapat menangani kasus ini dengan lebih baik agar yang sudah terpapar cepat pulih kembali.
“Terimakasih juga saya sampaikan untuk pihak kampus UBSI Pontianak yang selalu sigap mensupport dan membantu mahasiswanya dalam hal yang positif, juga para dosen yang membimbing mahasiswa dalam itu untuk menampilkan yang terbaik dalam kompetisi maupun kegiatan positif lainnya,” tutup Juniarti. (rls)