![]() |
Penambang motor klotok yang mangkal di steigher Sekadau |
Suaraindo.id – Pandemi Covid-19 terdampak kepada penambang Motor Klotok (alat transportasi air tradisional) di Sungai Kapuas,Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Pasalnya, mereka mengalami berkurangnya penumpang.
Masdi (40) warga Desa Sebrang Kapuas yang bekerja sebagai penambang klotok, menuturkan semenjak pandemi Covid-19 ini, masyarakat yang menyebrang dari Sekadau ke Sebrang Kapuas berkurang,dan tentunya penghasilan mereka menurun. Jika sebelumnya masih normal pendapatan Rp400 ribu per hari sekarang Rp200 ribu sudah sulit.
“Harapannya kepingin rame lagi seperti semula semoga pademi Covid-19 ini berlalu karena gara-gara itu penumpang sepi dan ini sangat berdampak sekali kepada perekonomian kami penambang klotok ini,”ungkap Masdi kepada Suaraindo.id pada Rabu (3/6/2020) pagi.
![]() |
Pajiem Hariati, penjual sayur |
Sementara itu penjual sayur Pajiem Hariati (48) warga gang Barage Sekadau juga mengeluhkan menurunnya pendapatan penghasilan perharinya
“Kami sebagai pedagang kecil sangat merasa dampak Covid-19 ini. Kami berjualan beragkat dari rumah jam tiga dini hari dan pulang jam 10 pagi kadang cuma dapat Rp50 ribu dan itu pun sayur yang kami jual banyak yang tidak laku dan yang kami jual pun ini beli dari pengepul, “tuturnya.
Ia berharap ada bantuan dari pemerintah kepada pedagang kecil seperti dirinya dan pegadang lain.
“Karena selama pandemi Covid-19 ini keluarga kami belum pernah mendapatkan bantuan terutama bantuan BST dari pemerintah,”ungkap Pajiem yang mangkal depan Steigher pasar Sekadau ini. (Yanti).