Mengejar Ketinggalan, Donald Trump Mainkan Isu Energi Untuk Lawan Biden

  • Bagikan
Mengejar Ketinggalan, Donald Trump Mainkan Isu Energi Untuk Lawan Biden

Suaraindo.id- Presiden Donald Trump mengandalkan kampanye dan berbagai isu untuk mengejar ketertinggalan. Karena sempat tertular COVID-19, dirinya harus menjalani perawatan dan tidak berkampanye selama hampir sepekan. Di saat bersamaan, 12 juta surat suara Pilpres Amerika via pos sudah mulai masuk.

Dalam kampanye di Pennsylvania kemarin, misalnya, Donald Trump menyerang Capres Demokrat Joe Biden terkait isu lingkungan hidup dan energi. Ia berkata, Joe Biden hendak melarang fracking, proses mengekstrak minyak dan gas dari shale, yang bisa mengganggu perekonomian AS.

“Salah satu isu terpenting untuk Pennsylvania adalah keberlanjutan dari industri energi kalian. Joe Biden berkali-kali bersumpah bahwa ia akan menghapuskan fracking,” ujar Donald Trump kepada simpatisannya, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 13 Oktober 2020.Joe Biden, sebelumnya, memang mengatakan bahwa ia akan melarang produksi migas apabila menjadi Presiden Amerika berikutnya. Namun, ia juga beberapa mengklarifikasi bahwa pernyataan tersebut berkaitan dengan pembukaan blok migas baru di wilayah federal.

Joe Biden, dalam kampanyenya di Florida, mengangkat isu berbeda dari Donald Trump. Ia masih konsisten dengan isu COVID-19 di mana Donald Trump sendiri adalah korbannya. Ia menegaska, Donald Trump terlalu menyepelekan COVID-19 hingga mengorbankan rakyatnya sendiri.

Hal itu, kata Joe Biden, terlihat jelas dari cara Donald Trump menangani COVID-19 dan kebijakan-kebijakan terkait. Misalnya, Donald Trump berniat menghapuskan Pajak Pendapatan yang selama ini menjadi basis untuk program jaminan sosial pensiunan.

Donald Trump, dalam penanganan COVID-19 di Amerika, memang tergolong telat dan gegabah menurut beberapa pihak. Misalnya, Ia menyepelakan COVID-19, menyamakannya dengan flu. Trump bahkan menggelar kampanye besar-besaran yang menurut pakar medis Gedung Putih, Anthony Fauci, bisa menjadi kluster baru.

“Bagi Donald Trump, kalian bisa dikorbankan. Kalian bisa dengan mudah dilupakan, kalian bukan siapa-siapa. Itu cara dia memandang kalian..Jika saya menjadi presiden, tidak akan ada yang berani mengotak-atik kebijakan jaminan sosial,” ujar Biden.

Menurut polling Reuters, Joe Biden unggul 7 poin dari Donald Trump perihal keterpilihan. Angka itu lebih tinggi 2 poin dibandingkan pekan sebelumnya. Jika Joe Biden berhasil mengambil alih Florida, yang dulu membantu Trump menang, maka posisinya akan kian kuat jelang Pilpres Amerika, 3 November nanti.

  • Bagikan