Kanada akan Perluas Jaringan Pipa Minyak ‘Trans Mountain’

  • Bagikan
Pembangunan jaringan pipa minyak "Trans Mountain" di kota Kamloops, provinsi British Columbia, Kanada (foto: dok).

Suaraindo.id–Perluasan jaringan pipa Trans Mountain milik pemerintah Kanada menjadi semakin penting untuk sektor minyak, setelah pesaingnya, Keystone XL dibatalkan untuk menyalurkan minyak mentah, kata pembeli potensial.

Trans Mountain Corp sebuah perusahaan pemerintah, membelanjakan $ 9,9 miliar untuk meningkatkan kapasitas aliran minyak hampir tiga kali lipat, menjadi 890.000 barel per hari, peningkatan 14% dari kapasitas total Kanada saat ini.

Pemerintahan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau membeli fasilitas jaringan pipa berusia 68 tahun itu pada 2018, ketika pemilik sebelumnya Kinder Morgan menghadapi rintangan hukum untuk memperluas jalur sepanjang 1.150 kilometer itu yang membentang dari Alberta sampai ke pantai British Columbia. Kanada mengatakan mereka akan mencarikan pemilik yang baru.

Kamis pekan lalu (21/1), Presiden baru AS Joe Biden mencabut izin pembangunan jaringan pipa Keystone XL milik TC Energy, membatalkan upaya mantan Presiden Trump untuk membangun jalur yang akan memasok fasilitas penyulingan di AS dengan 830.000 barel minyak mentah per hari dari Kanada.

“Jelas keputusan Keystone sangat sulit bagi para pekerja kami di Alberta selama beberapa tahun terakhir. Kami memikirkan mereka dan mendukung mata pencaharian mereka. Saya pikir kami melakukan penyesuaian dengan Presiden Biden dengan upaya terpadu,” kata Trudeau.

Keputusan itu menyebabkan penyelesaian ekspansi Trans Mountain semakin mendesak.

“Jaringan Pipa ini bahkan lebih berharga sekarang,” kata Joe Dion, CEO Western Indigenous Pipeline Group, salah satu dari beberapa grup First Nations yang tertarik untuk membeli Trans Mountain.

Trans Mountain telah menyelesaikan 22% dari proyek perluasannyayang disebut TMX, yang dijadwalkan akan bisa dioperasikan pada Desember 2022.

Suncor Energy Inc, Canadian Natural Resources Ltd dan BP PLC adalah di antara bisnis pengangkut minyak mentah yang dijanjikan akan berhak mengoperasikan 80% dari kapasitas tambahan untuk jangka panjangnya.

“Semua mata tertuju pada TMX,” kata Delbert Wapass, ketua eksekutif Project Reconciliation, koalisi First Nations yang berharap membeli saham kepemilikan sebesar 51% tahun ini.

Perusahaan-perusahaan Kanada itu telah lama berjuang untuk mendapat harga tertinggi untuk minyak mentah mereka, tetapi akibat kemacetan pembangunan jaringan pipa mereka terpaksa menjual minyak mentah mereka dengan harga diskon. [ps/jm]

  • Bagikan