Suaraindo.id–Telah satu pekan Rusia menginvasi Ukraina, sementara pasukan Rusia menggempur kota-kota besar dan jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina telah melampaui satu juta orang.
Terlepas dari serangan Rusia terhadap Kharkiv, Chernihiv dan Mariupol, Kementerian Pertahanan Inggris pada Kamis (3/3) menyatakan semua kota itu masih tetap di tangan Ukraina. Tidak jelas bagaimana status Kherson, dengan kehadiran pasukan Rusia di kota itu di tengah-tengah klaim yang diperdebatkan mengenai siapa yang menguasai kota itu.
“Kami adalah bangsa yang dalam sepekan telah menghancurkan rencana musuh,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video pada Kamis (3/3) pagi. “Mereka tidak akan memiliki kedamaian di sini. Mereka tidak akan memiliki makanan. Mereka tidak akan tenang satu saat pun di sini.”
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, mengutip perkiraan menjelang invasi bahwa Rusia akan segera merebut Ukraina, menulis di Facebook, “Tidak seorang pun, tidak di Rusia juga tidak di Barat, yang percaya bahwa kami akan bertahan sepekan.” Ia menambahkan bahwa meskipun masih ada tantangan mendatang, Ukraina memiliki “semua alasan untuk percaya diri.”
Kamis juga membawa harapan mengenai pembicaraan perdamaian putaran kedua antara kedua pihak, meskipun sedikit saja isyarat mengenai kemungkinan tercapainya terobosan. Pertemuan awal pada Senin lalu hanya menghasilkan rencana untuk pembicaraan selanjutnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS masih tetap terbuka untuk menemukan solusi diplomatik bagi situasi di sana, tetapi Rusia harus terlebih dulu meredakan situasi.
“Akan lebih sulit bagi diplomasi untuk berhasil jika senjata terus melepaskan tembakan dan tank-tank terus meluncur,” katanya kepada wartawan hari Rabu.
Blinken bertolak ke Eropa pada Kamis (3/3) untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan NATO dan sekutu-sekutu lainnya mengenai tanggapan mereka terhadap invasi Rusia. Para menteri luar negeri anggota NATO akan mengadakan pertemuan luar biasa hari Jumat di Brussels, dan pada hari Sabtu Blinken akan bertolak ke Polandia untuk membahas bantuan keamanan dan kemanusiaan lebih jauh guna membantu para pengungsi yang telah melarikan diri dari Ukraina.
Polandia telah menerima setengah dari 1 juta lebih pengungsi yang telah meninggalkan Rusia dalam sepekan ini, kata Komisaris Tinggi PBB urusan Pengungsi. Badan PBB itu telah menyatakan 4 juta orang diperkirakan dapat meninggalkan Ukraina karena konflik di sana.
Badan darurat Ukraina pada Rabu (2/3) menyatakan serangan Rusia telah menewaskan lebih dari 2.000 orang di berbagai penjuru negara itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan laporan pertamanya mengenai korban, dengan menyatakan 498 tentaranya tewas di Ukraina, sementara lebih dari 1.500 lainnya cedera.
Seorang pejabat pertahanan senior AS mengatakan kepada wartawan pada Rabu (2/3) bahwa pasukan Rusia yang berupaya merebut Ibu Kota Ukraina, Kyiv, “terhenti di luar pusat kota.”
Pasukan itu, yang mencakup konvoi besar-besaran Rusia, “tidak membuat gerakan yang berarti,” kata pejabat itu. Ia menambahkan gerak maju Rusia di kota-kota penting lain, seperti Chernihiv dan Kharkiv, juga terhenti.
Sementara itu, pengiriman bantuan pertahanan untuk Ukraina terus berdatangan, kata para pejabat AS.
Pentagon pada Rabu (2/3) juga menyatakan keprihatinan karena pasukan Rusia semakin agresif dalam menujukan target mereka, dengan menempatkan warga sipil dan infrastruktur sipil dalam bahaya yang lebih besar.
Pejabat pertahanan senior itu mengatakan AS meyakini bahwa sejak invasi dimulai pada Kamis pekan lalu, Rusia telah meluncurkan lebih dari 450 misil, tetapi sistem pertahanan udara dan misil Ukraina tetap berfungsi. [uh/ab]