Suaraindo.id–Pihak berwenang di Bolivia mengatakan granat air mata yang meledak selama pertemuan di salah satu universitas pada Senin (9/5) memicu insiden saling dorong yang menewaskan sedikitnya empat mahasiswi dan melukai 50 lainnya.
Rektor Universitas Tomas Frias, Pedro López, mengatakan pada Radio Panamericana, para mahasiswa melangsungkan pertemuan untuk memilih pemimpin baru di organisasi mahasiswa di kampus yang terletak di kota pegunungan Potosi, sekitar 420 kilometer selatan ibu kota La Paz.
“Di tengah pertemuan itu, sebuah granat gas air mata meledak, yang menimbulkan aksi saling dorong,” ujarnya. Ia menambah, “banyak mahasiswa yang terinjak-injak.”
Kepala Kepolisian Potosi, Kolonel Limberth Choque mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa keempat korban tewas itu adalah perempuan. [em/my]