Morgan Stanley: AS Mungkin Dapat Hindari Resesi di 2023, Eropa Belum Tentu

  • Bagikan
Uang kertas dolar AS dan euro dalam sebuah ilustrasi pada 17 Juli 2022. Morgan Stanley mengatakan Inggris dan negara-negara Eropa lainnya kemungkinan akan menghadapi resesi pada tahun depan. Namun, AS diperkirakan bisa berkelit dari kondisi tersebut. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)

Suaraindo.id – Perusahaan jasa keuangan Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley mengatakan Inggris dan negara-negara Eropa lainnya kemungkinan akan menghadapi resesi pada tahun depan. Namun, Washington diperkirakan bisa berkelit dari kondisi tersebut berkat pasar kerja yang tangguh.

Pada saat yang sama, China, yang mulai melonggarkan kembali pembatasan terkait COVID-19 setelah hampir tiga tahun mengimplementasikannya, diperkirakan dapat memimpin pemulihan kondisi ekonominya sendiri dan pasar berkembang di Asia lainnya, kata sejumlah analis bank investasi dalam serangkaian laporan yang diterbitkan pada Minggu (13/11). Dilansir dari VOA [Jaringan Suaraindo.id]

Tahun depan, Morgan Stanley memperkirakan terjadinya perpecahan tajam antara negara ekonomi maju yang akan terbagi ke dalam kategori “dalam atau mendekati resesi.” Sementara negara berkembang akan “pulih sedikit”. Namun, kenaikan global secara keseluruhan kemungkinan tetap akan sulit dicapai. Perekonomian China diprediksi tumbuh 5 persen pada 2023, melampaui rata-rata pertumbuhan 3,7 persen yang diharapkan untuk pasar negara berkembang, sementara pertumbuhan rata-rata negara maju Kelompok 10 diperkirakan hanya berkisar 0,3 persen.

“Ekonomi AS dapat berkelit dari resesi pada 2023, tetapi kesuksesan tersebut tidak terasa begitu lembut karena pertumbuhan pekerjaan melambat secara signifikan dan tingkat pengangguran terus meningkat,” kata laporan itu.

  • Bagikan