Suaraindo.id—Harga beras di pasaran saat ini meroket. Jika sebelumnya per satu kampil 10 kilogram bisa didapatkan dengan harga Rp110.000 di eceran kini melonjak di kisaran Rp140.000 bahkan sampai 150.000 per kampil.
Harga beras yang terus meningkat menyebabkan banyak masyarakat mengeluh, di satu sisi, kenaikan harga beras dipicu oleh musim paceklik yang berkepanjangan.
Kini warga merasa kesulitan dalam mendapatkan beras untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Salah satu Ibu rumah tangga (IRT) Rohayati (60) warga Lepang Besar, kecamatan Abung Barat Lampung Utara, Rabu (21/9/2023) mengatakan dengan harga beras yang naik, tidak semua warga mampu menjangkaunya.
“Kenaikan ini membuat warga kelas bawah menjerit, sementara program pemerintah rakyat sejahtera. Dimana kesejahteraannya?,” ujarnya.
Menurut dirinya sebagai masyarakat awam berharap jangan sampai harga beras itu naik terlalu tinggi karena dirasa memberatkan. Disamping itu rata-rata masyarakat cuma berpenghasilan minim.
“Kalau harganya tidak cepat di turunkan, besar kemungkinan akan berdampak dengan angka kriminal, karena ini salah satu kebutuhan pokok,” ucapnya.
Sebagai masyarakat dirinya berharap kepada pemerintah agar bisa menstabilkan harga beras yang saat ini terus melejit, apalagi mendekati moment maulid nabi yang sebentar lagi akan tiba.