Tanker Tenggelam di Selat Kerch, Rusia Deklarasikan Keadaan Darurat Akibat Tumpahan Minyak

  • Bagikan
Sebuah kapal tanker minyak ditambatkan di kompleks Sheskharis, bagian dari Chernomortransneft JSC, anak perusahaan Transneft PJSC, di Novorossiysk, Rusia, pada 11 Oktober 2022. foto : suara kalbar

Suaraindo.id – Rusia memperingatkan dampak lingkungan serius akibat tumpahan minyak yang terjadi di Laut Hitam, setelah dua kapal tanker bertabrakan pada 15 Desember di Selat Kerch. Insiden tersebut menyebabkan satu kapal tenggelam dan lainnya kandas di kawasan yang terletak antara Rusia dan Semenanjung Krimea, wilayah yang telah dianeksasi oleh Moskow.

Tumpahan minyak yang diperkirakan mencapai 40 persen dari 9.200 ton bahan bakar yang diangkut oleh tanker, memaksa otoritas setempat mendeklarasikan keadaan darurat. Gubernur Krimea, Sergei Aksionov, mengonfirmasi hal ini melalui akun Telegram resminya.

Ribuan relawan telah dikerahkan untuk membersihkan wilayah perairan yang tercemar. Namun, beberapa ilmuwan Rusia mengkritik upaya tersebut sebagai langkah yang kurang memadai.

“Situasinya benar-benar kritis,” ujar Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, seperti dikutip oleh kantor berita Rusia. Ia menambahkan bahwa sejauh ini sulit untuk menghitung dampak kerusakan lingkungan secara pasti, tetapi upaya penanganan terus dilakukan.

Menteri Situasi Darurat Alexander Kurenkov memperingatkan bahwa ancaman kebocoran tambahan masih ada, baik di laut maupun di pantai. Meski demikian, Kementerian Transportasi Rusia pada Sabtu (28/12) menyatakan bahwa semua wilayah perairan tercemar yang teridentifikasi telah berhasil dibersihkan tanpa adanya pencemaran ulang.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya menggambarkan insiden ini sebagai “bencana ekologi” dan menyerukan langkah-langkah mendesak untuk memitigasi dampaknya.

Insiden ini menyoroti tantangan besar dalam menjaga ekosistem Laut Hitam dari kerusakan akibat aktivitas manusia. Para ahli menilai bahwa langkah pembersihan yang lebih komprehensif dan kebijakan pencegahan diperlukan untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan