Rekam Jejak M Togar Rayditya Menjadi Pimpinan Lembaga NU Hingga Relasi Bisnis Dengan Bakrie Group & Lippo Group

  • Bagikan
Anggota Komite KADIN, Sekjen LESBUMI PWNU dan Bendahara Umum BUMA, M Togar Raditya (SuaraIndo.Id/Dok Ist)

SuaraIndo.Id — M Togar Rayditya diamanahkan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI NU) Sumsel dan mendapat amanah di Badan Otonom NU sebagai Bendahara Umum Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) yang mendukung kemandirian ekonomi dan langkah konkrit dalam partisipasi memajukan hingga pemerataan kesejahteraan rakyat dan dipercaya sebagai Anggota Komite KADIN Indonesia yang terhubung dalam KADIN Indonesia Institute (KII) yang berperan sebagai inisiator penggerak utama dalam meningkatkan daya saing pelaku usaha Indonesia.

Togar juga diamanahkan dalam berbagai organisasi kepemudaan, sosial, agama hingga politik lainnya. Pengangkatan togar sebagai pimpinan organisasi bermula dari tingkat kampus saat dipercaya di BEM/HIMA sebagai Ketua, lalu IBGKSS sebagai Ketua Umum, HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) sebagai Koordinator Wilayah/Korwil, GEKRAFS (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) sebagai Ketua Kajian Potensi Ekonomi Kreatif, dan KADIN Indonesia (Kamar Dagang dan Industri) sebagai Anggota Komite, dan berbagai organisasi sosial bisnis lainnya.

Kisah Awal Pendidikan dan Perjalanan M Togar Rayditya

M Togar Rayditya yang akrab disapa Togar atau Adit ini merupakan anak bungsu kelahiran tanah komering OKU Timur yang lahir dari keluarga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan pedagang pasar.

Mengutip Sumatera Ekspress, pria kelahiran 2002 itu merupakan pengusaha muda ambisius dengan rekam jejak memimpin perusahaan di sejumlah sektor, mulai dari konstruksi, perkebunan, pertanian hingga terafiliasi dalam perusahaan bongkar muat batu bara di sebagian wilayah Bangka Belitung dan Sumatera Selatan.

Sebelum terjun ke dunia bisnis, Togar mengenyam pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Subulussalam OKU Timur, lalu pada menengah pertama ia mengikuti pendidikan Pesantren boarding school di Yayasan Al Furqon Palembang.

Lalu kemudian ia melanjutkan di Fakultas Hukum, Universitas Sriwijaya dan dalam beberapa kesempatan mendapat undangan mengikuti beberapa kegiatan Internasional seperti Executive Training di University of Tokyo pada 2021, Delegasi International Indonesia Sustainability Forum 2024, Delegasi International Conference on Infrasctrucure 2025, World Business Forum Danantara, Filantropi Forum, Indonesian Business Summit, hingga di tahun 2025 ia mendapat kesempatan mengikuti pendidikan kebijakan publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy Postgraduate School of the National University of Singapore (NUS).

Atas ketertarikannya di bidang hukum dan politik, hingga keinginan mengikuti jejak sang ayah, Togar belajar dagang mulai dari berdagang kecil-kecilan sejak SD bahkan pernah menjual bekas minuman botol dan plastik ke rongsokan untuk modal usaha hingga dan menjual jajan ketika di pesantren untuk menambah uang jajan dan tabungan sebagai modal dagangan dan modal ongkos perjalanannya ketika mencari peruntungan dan pengalaman dagang. Ia belajar dari ayahnya yang dulunya bertani dan berwirausaha tanpa bantuan orang tua bahkan tanpa modal sepeser orang tuanya.

Jatuh dan bangun selalu dilakukan Togar semasa merintis usaha dari mulai dagang gorengan di kantin sekolah, jualan basreng door-to-door di pondok pesantren untuk para santri dan guru, hingga ketika krisis 2020 ia berani memulai merintis Perusahaan Rintisan atau Start Up saat kondisi Covid-19 sebagai CEO & Founder

Start-Up pertama di Sumatera Selatan saat itu yang berdomisili di Palembang saat ditengah keterbatasan anggaran ia memberanikan diri walau pada akhirnya banyak yang harus di evaluasi dan menjalani pahit manis dan mental baja dalam dunia bisnis sesungguhnya.

Namun dari itu, ia tidak menyerah sama sekali dan terus mencoba menghabiskan jatah gagalnya dengan potensi dirinya dan pengalaman pahit jatuh bangunnya dengan terus belajar dari ahlinya hingga membangun relasi yang luas.

Perjalanan Organisasi , Relasi dan Bisnis M Togar Rayditya

Ketika ikut serta dan dipercaya memimpin sebuah organisasi dari Intra sekolah hingga organisasi kemasyarakatan, hal itu sangat mengubah cara pandang Togar terhadap manajemen sumber daya manusia dan strategi diplomasi dalam melakukan kerja sama antar anggota, menciptakan pemimpin tangguh hingga restrukturisasi dan efisiensi budgeting sampai manajemen resiko.

Tahap demi tahap dan langkah demi langkah banyaknya pengalaman dan pembelajaran yang dapat dipetik dari sebuah asa dan perjuangan yang dilakukan Togar walau pada akhirnya setiap masa akan ada adaptasi yang selalu membutuhkan inovasi dan pembaharuan pemikiran kebijakan dalam idealisme dan pragmatisme yang perlahan menyatu demi kepentingan bangsa dan negara secara berkeadilan dan berlandasan.

Dalam dunia bisnis, hubungan Togar dengan para konglomerasi Indonesia mulai dari

Presiden Direktur Bakrie & Brothers, Anindya Novyan Bakrie yang sekaligus

sebagai Ketua Umum KADIN Indonesia dan mentor bisnisnya dari CEO Lippo

Group, James T. Riady yang selalu bertemu Togar di dalam berbagai kesempatan kegiatan Kunjungan Bisnis Kamar Dagang dan Industri maupun kegiatan business matching selalu terjalin baik dalam beberapa kesempatan hingga membuahkan kepercayaan dan komunikasi efektif sebagai sarana hubungan mentor kepada juniornya yang seiring waktu memberikan contoh dasar entrepreneur, pitching, hingga matching business langsung dari pakarnya. Togar menambahkan akan selalu mengingat ilmu gelas kosong yang artinya ketika bertemu siapapun dan dimanapun maka teruslah belajar dan berelasi tanpa membedakan status dan jabatan orang itu.

Terbaru dirinya sukses membawa perusahaan yang bergerak di sektor pangan dan konstruksi, Belitang Pangan Indonesia (PT SNA) & Babel Maju Konstruksi (Babel Maju Group), di mana dirinya menjabat sebagai Komisaris Independen PT Sejahtera Naga Abadi dan menjabat sebagai Direktur Utama di induk dan pengendali saham Babel Maju Group yakni Babel Maju Konstruksi.

Togar berkomitmen untuk terus mendukung program bapak Presiden Prabowo Subianto melalui sinergi dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Teknis, Organisasi Pengusaha, hingga Organisasi Pemuda, Sosial, dan Keagamaan untuk pemerataan ekonomi, terbukanya lapangan pekerjaan, dan sebagai Inkubator bisnis untuk menumbuhkan wirausaha baru serta penguatan kapasitas wirausaha pemula atau start up yang berdaya saing tinggi (*)

  • Bagikan