Gandeng Masyarakat di Melawi dan Sintang, PT Inhutani I Perkuat Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Lewat Program HTI

  • Bagikan
Peta rencana kegiatan Inhutani bersama PT Sylva Tropika Lestari (Korindo) di wilayah Kabupaten Melawi dan sintang.SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – PT Inhutani I terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat desa di Kabupaten Melawi dan Sintang. Melalui program pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) berbasis Eucalyptus, perusahaan ini menekankan tata kelola hutan yang ramah lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas kawasan hutan.

Dalam pelaksanaannya, PT Inhutani I menggandeng perusahaan swasta PT Sylva Tropika Lestari (KORINDO) sebagai Mitra Kerja Sama Usaha (KSU). Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat pendekatan ekologi, sosial, dan ekonomi dalam pembangunan hutan tanaman.

Manajer PT Inhutani I Unit Manajemen Hutan Tanaman (UMHT) Nanga Pinoh, Chandra Gultom, mengungkapkan bahwa perusahaan mengantongi konsesi pengelolaan hutan seluas 66.750 hektare berdasarkan SK Kementerian Kehutanan tertanggal 5 Mei 2023. Luasan tersebut mencakup dua kabupaten dengan total 43 desa berada dalam Pengelola Barisan Pengelola Hutan (PBPH).

“Sebanyak 34 desa berada di Kabupaten Melawi dan sembilan desa di Kabupaten Sintang,” jelas Chandra saat diwawancarai Jurnalis Suara Kalbar, Kamis (4/12/2025).

Chandra menuturkan, program penanaman Eucalyptus sebagai bagian dari HTI telah melalui proses sosialisasi menyeluruh. Pada Juni 2025, PT Inhutani I menggelar sosialisasi tingkat kabupaten dengan melibatkan berbagai pihak, seperti KPH Sintang Timur, KPH Melawi, camat dari lima kecamatan di Nanga Pinoh, serta perwakilan 19 desa mulai dari kepala desa hingga BPD.

Selain sosialisasi formal, tim juga melaksanakan pendekatan langsung di lapangan.

“Saat ini sudah sembilan desa yang kami sosialisasikan secara langsung, termasuk satu desa di wilayah Kayan Hilir Sintang,” katanya.

Lebih lanjut, Chandra menegaskan bahwa seluruh langkah perusahaan dalam pengelolaan hutan tanaman berpedoman pada ketentuan hukum yang berlaku, khususnya amanat Surat Keputusan Menteri Kehutanan.

“Inhutani berkomitmen mengelola hutan secara lestari, baik dari sisi ekonomi, ekologi, maupun sosial. Kami juga membuka ruang dialog seluas-luasnya dengan masyarakat untuk memastikan mereka terlibat aktif dan dapat memberikan masukan konstruktif,” ujarnya.

Melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan pemerintah, pemangku kebijakan, perusahaan, dan masyarakat lokal, Chandra berharap program HTI berbasis Eucalyptus menjadi contoh model pengelolaan hutan yang mampu menjaga keseimbangan lingkungan, meningkatkan produktivitas, serta memberdayakan masyarakat desa.

“Dengan keterlibatan semua pihak, kami optimistis program ini berjalan baik dan membawa manfaat jangka panjang bagi kawasan hutan serta masyarakat sekitar,” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan