Suaraindo.id – Guna menghadapi Natal dan tahun Baru ( Nataru ) 2023 dimana harga- harga dan ketersediaan stok pangan serta sembako harus tetap diperhatikan terlebih saat umat Nasrani akan menyambut perayaan Natal dan tahun baru sudah tentu kebutuhan pokok akan meningkat dan harga pun akan merangkak naik, oleh sebab itu perlu pengawasan dan campur tangan pemerintah Kota Palangka Raya dalam mengendalikan harga agar tidak terjadi inflasi.
Pada Bulan Oktober lalu, angka inflasi yang ada di Kota Palangka Raya mencapai 0,63%. Angka tersebut dirilis melalui Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah. Persentase tersebut menjadi yang tertinggi se-Kalimantan.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Nurkhalis Ridha menyebutkan bahwa pihaknya mendorong langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya untuk menekan angka inflasi.
“Kami akan terus mendorong pemko untuk melakukan antisipatif terkait dengan tingginya inflasi di Kota Palangka Raya. Dan itu harus dilakukan secara berkala dan terus menerus. Salah satunya melalui operasi pasar,” ungkapnya, Selasa (7/11/2023).
Legislator dari Partai PAN tersebut mengatakan, penyebab dari tingginya inflasi itu juga oleh daya beli masyarakat yang rendah akibat dari kenaikan harga berbagai bapok. Sehingga dirinya menekankan bahwa pemerintah harus mengantisipasi ketersediaan bapok di Kota Palangka Raya.
“Apalagi ini semakin dekat dengan momen nataru. Sehingga ketersediaan pasokan makanan dan bahan pokok harus menjadi perhatian,” tutupnya.
