![]() |
Petani padi di Sekadau, Kalbar |
Suaraindo. id – Wabah Covid-19 kini sudah berdampak kepada para petani Sawah. Salah satu dampak tersebut menurunnya harga beras maupun padi atau Gabah.
Kini harga jual beras hanya Rp 8.000/Kg hingga Rp 9.000/Kg ditingkat tengkulak sedangkan harga gabah atau padi hanya diharga Rp 4.000/Kg hingga Rp 5.000/Kg.
Salah seorang petani di Desa Semabi Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau, Usman Dung mengatakan harga beras dan padi sekarang tidak sebanding dengan harga barang kebutuhan pokok yang kian naik.
“Sekarang harga beras turun, harga padi juga turun. Itupun kadang kita susah jual karena ada tengkulak yang stop beli,” ujarnya kepada suarakalbar.co.id, Senin (6/4/2020).
Ia mengaku hanya mengandalkan sumber penghasilan dari karet dan bertani sawah. Kini, harga karet pun anjlok hanya dikisaran Rp 5.000/Kg.
Lanjutnya, dalam sebulan pengeluaran bisa mencapai Rp 700.000 hingga Rp 800.000. Jika hanya mengharapkan hasil dari hasil karet dan beras tentu tidak akan cukup.
Dengan kondisi ekonomi sekarang dan mempunya tanggungan 2 anak yang masih sekolah ia harus mencari kerja tambahan.
“Karna harga karet dan beras turun, sekarang terpaksa saya harus cari penghasilan tambahan menjadi buruh tani dan bekerja sebagai buruh panen sawit,” ceritanya.
Salah seorang Ibu Rumah Tangga, Yulita mengaku untuk membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga ia terpaksa harus bekerja menjadi buruh tanam padi dengan penghasilan Rp 50.000/hari.
Ia berharap pemerintah bisa memperhatikan petani sawah dengan menaikan harga jual beras dan menurunkan harga sembako mengingat sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan.
“Ekonomi sekarang sulit, harga karet murah, beras murah sedangkan harga sembako naik,” ucap Yulita. (tim)