Omzet Penjual Pakaian Menurun Sejak Covid-19 di Aceh Tamiang

  • Bagikan
Ilustrasi – Jual Pakaian (int) 

Suaraindo.id –  Mewabahnya virus corona (Covid-19) tak hanya berdampak global pada perekonomian, tapi juga ke sektor usaha kecil lainnya. Di Aceh Tamiang contohnya, omzet penjualan pakaian bekas menurun drastis. Padahal sebelumnya, pakaian seken ini laris manis karena harganya lebih terjangkau.

Warga tak lagi berminat membeli pakaian seken karena takut membawa virus corona. Penjual barang seken di Monja, Ayub, mengaku sulit mengejar omzet lagi karena sepinya pengunjung.
“Sejak corona viral, jarang yang belanja lagi. Mungkin takut. Apalagi sekenan ini dari luar negeri,” kata Ayub, seorang pedagang, Rabu (13/5/2020).

Senada disampaikan Siti, pedagang Pakaian di ruko Jl.Ir.H.Juanda, Menurut dia, omzet penjualan turun hampir 50 persen dari sebelum virus corona ini mewabah.

“Tak bisa berkembang. Untuk bertahan susah karena tak ada yang datang belanja. Sepi (peminat) semenjak corona ini viral. Sudah sebulan ini saya tak belanja karena memang tak laku,” ucapnya.

“Karena penjualan kita barang Impor semenjak corona ini pengiriman dari luar negeri biasanya paling lama 10 hari. Sekarang semenjak corona 15hari belum sampai juga. Sehingga peminat membatalkan pesanan Karena Lama terlampau lama,” ungkapnya.

Dikutip awak media Siti mengaku walau pengiriman lama. Masih ada peminat membeli pakaian tren 2020 seperti baju kemeja oblong. “Saya menjual dengan harga Rp.70.000,”katanya.

Untuk yang paling banyak di cari pelanggan itu baju Koko couple. “Barang sama kita tidak Ready karena pengiriman lama kebetulan toko kita Olshop barang Impor jadi karena takut sampai lama. Kita tolak,”tutup Siti.(Irwan)

  • Bagikan