Suaraindo.id–Perdana Menteri Burundi Alain-Guillaume Bunyoni hari Selasa (21/9) mengunjungi sebuah rumah sakit di Bujumbura, tempat para korban serangan granat dirawat.
Serangan itu terjadi Senin malam di ibukota Burundi itu, di pasar yang ramai dan stasiun bus.
Bunyoni mengatakan kepada wartawan bahwa dari 104 orang yang terluka dalam ledakan itu, dua orang meninggal.
“Jumlah total orang yang terkena pecahan peluru adalah 104, dua dari 104 itu meninggal karena luka-luka mereka sedangkan lebih dari 50 orang menderita luka ringan, dirawat dengan cepat dan bisa pulang.”
Serangan granat mematikan pada Senin malam itu terjadi setelah serangan granat lainnya terhadap sebuah bar pada Minggu dan rangkaian serangan granat lainnya pada Sabtu malam terhadap bandara internasional Burundi.
Motif serangan tersebut masih belum jelas, kata sejumlah pejabat. [mg/ka]