Suaraindo.id–Senat Australia, Kamis (9/12), mendukung seruan untuk dilangsungkannya penyelidikan yudisial penuh atas kepemilikan media.
Keputusan itu muncul pada akhir penyelidikan Senat selama setahun yang dipicu oleh petisi yang menuntut penyelidikan atas dominasi konglomerat media Rupert Murdoch di sektor tersebut.
Sebuah komisi di Senat merekomendasikan penyelidikan independen dan lebih komprehensif yang bisa memanggil para saksi dan mengevaluasi perombakan pengawasan media.
Laporan penyelidikan Senat menyebutkan bahwa Australia merupakan salah satu pasar media yang paling terkonsentrasi di dunia. Sayangnya, kata laporan itu, organisasi-organisasi media besar telah menjadi begitu kuat dan tidak terkendali sehingga mereka telah mengembangkan budaya perusahaan yang menganggap diri mereka di luar kerangka akuntabilitas yang ada.
Kecil kemungkinan pemerintah konservatif yang berkuasa, yang biasanya mendapat dukungan kuat dari media yang dikontrol Murdoch, akan bertindak berdasarkan rekomendasi-rekomendasi Senat itu.
Namun, rekomendasi-rekomendasi itu bisa memiliki peluang sukses yang lebih besar jika partai oposisi kiri-tengah, yakni Partai Buruh, mengambil kendali pada pemilu mendatang yang dijadwalkan berlangsung pada Mei 2022.
Penyelidikan Senat didorong oleh petisi yang digagas oleh mantan perdana menteri Partai Buruh Kevin Rudd dan mendapat dukungan setengah juta orang. Rudd sering menjadi sasaran surat kabar-surat kabar yang dikendalikan oleh News Corp milik Murdoch.
Cabang Australia dari perusahaan yang berkantor pusat di New York ini adalah organisasi media terbesar di negara itu. News Corp memiliki surat kabar di hampir setiap kota besar di Australia, serta jaringan televisi kabel dan majalah.
Rudd, yang menjadi perdana menteri dari 2007 hingga 2010 dan secara singkat pada 2013, telah lama mengkritik apa yang disebutnya kampanye “kejam” organisasi media untuk hak politik.
Ia menyambut baik laporan Senat itu, menyebutnya sebagai keputusan penting untuk masa depan kepemilikan dan regulasi media di Australia.
Komisi di Senat itu juga meminta agar lembaga penyiaran publik Australia, ABC dan SBS, menerima pendanaan yang lebih baik, bersama dengan kantor berita independen Australian Associated Press, yang hampir runtuh ketika para investor termasuk News Corp., menarik dukungannya pada 2020. [ab/lt]