Suaraindo.id – Kisah pilu datang dari Dusun Bonto Bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Seorang ibu hamil bernama Hasni terpaksa ditandu warga menggunakan kain sarung dan batang bambu sejauh 4 kilometer akibat kondisi jalan yang rusak parah dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Senin malam (21/4/2025), ketika Hasni yang tengah hamil tua mengalami kontraksi hebat dan membutuhkan pertolongan medis segera. Namun buruknya infrastruktur memaksa warga bersama dua bidan desa mengevakuasi secara manual, melintasi medan yang sulit dan gelap gulita.
Kepala Desa Bonto Somba, Suparman, menceritakan detik-detik perjuangan mengevakuasi warganya itu. Ia menyebut rombongan berangkat selepas Maghrib.
“Semalam kami berangkat sekitar Maghrib bersama dua bidan desa. Setiba di lokasi, kami langsung menggotongnya (ibu hamil), dan sempat mampir di rumah keluarga untuk proses kelahiran yang berlangsung sekitar satu jam,” ujarnya, dilansir dari Beritasatu.com, Kamis (24/4/2025).
Setelah Hasni berhasil melahirkan bayinya dengan selamat di rumah keluarga, perjalanan belum usai. Ibu dan bayi yang baru lahir itu kembali ditandu melintasi jalan berlumpur dan licin sejauh 3 kilometer menuju kampung Kalioro, lokasi terdekat yang masih bisa dijangkau mobil siaga desa.
Perjuangan masih berlanjut. Dari Kalioro, mereka menempuh perjalanan mobil sejauh 20 kilometer menuju Puskesmas guna mendapatkan penanganan medis lanjutan, termasuk pemotongan tali pusar secara steril.
“Alhamdulillah, kami sampai di puskesmas pada jam 11 malam. Meski penuh perjuangan, kondisi ibu dan bayi dalam keadaan selamat,” jelas Suparman.
Peristiwa ini menjadi potret nyata betapa buruknya infrastruktur jalan pedesaan bisa berdampak langsung pada keselamatan jiwa, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil.
Warga dan pemerintah desa berharap pemerintah daerah dan pusat segera turun tangan memperbaiki akses jalan, agar kejadian serupa tidak lagi terulang.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS