Bergerak dari Pandemi, Lisnawati Pengusaha Spa Beralih Kuliner

  • Bagikan

Suaraindo.id—Pandemi Covid-19 tanpa sengaja mengubah pola berbelanja masyarakat Kabupaten Sanggau, dari yang senang langsung belanja kepasar, sekarang lebih suka membeli secara online. Ruang ini yang dimanfaatkan dua perempuan asal Kabupaten Sanggau melaku usaha untuk mempromosikan produknya melalui kanal media sosial tersebut.

Lisnawati contohnya yang mengenang kisahnya delapan bulan lalu, ketika pandemi Covid-19 menyambangi kabupaten perbatasan di Sanggau – Kalimantan Barat. Tamu tak terlihat ini, mengusir pergi satu per satu pelanggan usaha Spa miliknya. Tempat spa di bilangan Bunut – Sanggau yang biasanya ramai itupun tiba-tiba sepi.

“Saya berfikir keras untuk mengumpulkan kembali pundi-pundi rupiah. Berangkat dari sisa-sisa tabungan, saya mencoba membangun kembali bisnis setelah melihat celah peluang pada usaha kuliner,”kata Lisnawati.

Kebangkitan Lisnawati, perempuan 33 tahun itu bergerak dari berjualan jajanan ringan hingga makanan siap saji.

“Setiap hari, saya menawarkan produk-produk tersebut di media sosial,”katanya

Perlahan tapi pasti permintaan dan pesanan makin banyak baik itu dari Sanggau dan luar kota, membuat pemasukannya tidak lagi seret.
“Bahkan, kini saya bisa membuka lapangan kerja bagi tetangga disekitar rumah,”ucap Lisnawati.

Jika Lisnawati berkreasi pada makanan jadi, Fitri Handayani justru sebaliknya. Warga Jalan PH Sulaiman bertitel sarjana fisika ini membidik peluang usaha ditengah pandemi dari berjualan bahan makanan mentah. Dirumahnya, Ibu dari seorang balita berusia dua tahun ini membudidayakan sayuran hidroponik dan ayam potong. Dagangannya itu dia pasarkan juga melalui media sosial.

“Saya setiap hari menyiapkan bahan dagangan sekitar pukul 4 subuh. Dibantu beberapa karyawan, perempuan ini mengemas dagangan hingga pukul 7 pagi. Setelah siap saya memulai mengunggah dagangan ke media sosial sambil menerima pesanan konsumen,”ujar Fitri.

Dikatakan Fitri dimasa pandemi ini orang-orang mengurangi aktifitas diluar rumah dan lebih senang memesan secara online.

“Karena itulah saya berpikir ini bisa jadi peluang, sehingga kami mulai berdagang online. Delapan bulan pandemi melanda Kabupaten Sanggau, dampak yang ditimbulkan memang masih terasa. Meski begitu, kami pelan-pelan bangkit untuk membangun kehidupan baru, terus bergerak dari pandemi ini,”tutupnya.

  • Bagikan