Menkominfo: SATRIA-1 Targetkan 20.000 Titik Akses Internet di 2024

  • Bagikan
Deputy Project Coordinator PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) Heru Dwikartono mengenalkan proyek SATRIA-1 kepada Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam kunjungan ke Stasiun Bumi SATRIA-1 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (30/10/2024). (ANTARA)

Suaraindo.id – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan keyakinannya bahwa Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) akan berhasil mencapai target untuk melayani 20.000 titik akses internet pada akhir tahun 2024. Hal ini disampaikan menyusul perkembangan terbaru, di mana satelit yang beroperasi sejak awal tahun ini telah terhubung dengan 18.501 titik fasilitas publik di seluruh Indonesia.

“Tinggal 1.500 sisanya, bisalah selesai dalam dua bulan,” ujar Menkomdigi Meutya, seperti dilansir dari ANTARA pada Kamis (31/10/2024).

SATRIA-1 diluncurkan pada pertengahan 2023 dan berada di orbit 146 derajat Bujur Timur (BT). Sejak tiba di orbit, satelit ini telah menjalani serangkaian pengujian fungsi yang dijadwalkan berlangsung hingga akhir tahun. Selama proses tersebut, pemerintah bersama PT Satelit Nusantara Tiga—perusahaan yang ditunjuk untuk mengelola proyek ini—telah melakukan pemasangan terminal receiver (penerima sinyal) di titik-titik fasilitas publik yang telah ditentukan.

Dengan beroperasinya SATRIA-1, masyarakat Indonesia mulai menikmati layanan internet yang lebih baik dan lebih luas. Hingga tanggal 29 Oktober 2024, sebanyak 18.501 titik telah dipasangi terminal receiver. Dari total tersebut, Pulau Sumatera menduduki peringkat teratas dengan 5.515 titik, diikuti oleh Jawa dengan 4.152 titik, dan Sulawesi dengan 2.814 titik.

Rincian lainnya menunjukkan bahwa Kalimantan memiliki 2.267 titik, Bali dan Nusa Tenggara 2.204 titik, Papua 689 titik, Maluku Utara 359 titik, dan Maluku 276 titik.

Fasilitas publik yang paling banyak menerima layanan internet dari SATRIA-1 adalah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), yang mencakup 12.635 titik. Selain itu, kantor pemerintahan dan layanan kesehatan juga menerima akses layanan, masing-masing dengan 374 dan 923 titik.

Sisa pemasangan terminal receiver SATRIA-1 lainnya tersebar di berbagai fasilitas, termasuk 411 titik di fasilitas pertahanan dan keamanan, 318 titik di pusat kegiatan masyarakat, 254 titik di tempat ibadah, 105 titik di lokasi wisata, 96 titik di lokasi pelayanan usaha, serta 15 titik di layanan transportasi publik.

Dengan upaya ini, diharapkan akses internet di Indonesia semakin merata, sehingga mendukung peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan berbagai layanan publik lainnya. Kinerja SATRIA-1 menjadi langkah strategis pemerintah dalam memperkuat konektivitas dan digitalisasi di seluruh wilayah Indonesia.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan