Suaraindo.id – Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (UNU Kalbar) dan Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) internal untuk Program Penelitian dan Prototipe BIMA yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (2/10/2024) di Pontianak, dengan menghadirkan Prof. Dr. Eng. Ir. Rusdi Kurnianto, ST, MT, IPM sebagai asesor guna menilai dan memandu perkembangan penelitian para dosen penerima hibah dari kedua universitas.
Inovasi Eduwisata Berbasis Budidaya Lebah Madu Kelulut
Prof. Rusdi mengapresiasi berbagai penelitian yang sedang dikembangkan. Salah satunya adalah penelitian dari Program Studi Manajemen UNU Kalbar, di bawah pimpinan Hamzah Tawil. Tim ini mengembangkan model eduwisata berkelanjutan berbasis budidaya lebah madu kelulut di Kabupaten Kubu Raya. “Penelitian ini memiliki potensi besar tidak hanya dalam memajukan sektor pariwisata lokal tetapi juga dalam meningkatkan ekonomi masyarakat serta pelestarian lingkungan,” ujar Nidya Ramdhani Putri, salah satu dosen yang terlibat dalam program tersebut.
Ketahanan Pangan dan Regenerasi Petani
Di bidang Agribisnis, penelitian yang dipimpin oleh Nidya Ramdhani Putri menyoroti isu strategis tentang regenerasi petani untuk menjaga ketahanan pangan di Kalimantan Barat. “Regenerasi petani adalah masalah krusial. Penelitian ini bertujuan memberikan solusi dan strategi efektif untuk memastikan keberlanjutan pangan lokal di masa depan,” ungkap Nidya.
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang mampu memperkuat sektor agribisnis di wilayah tersebut, mengingat tantangan regenerasi tenaga kerja pertanian yang semakin mendesak.
Inovasi Teknologi: Deteksi Dini Kebakaran Berbasis IoT
Sementara itu, Norman Hariyanto dari Program Studi Sistem Informasi UNU Kalbar bersama timnya mengembangkan alat deteksi dini kebakaran hutan dan lahan berbasis Internet of Things (IoT). Inovasi ini sangat relevan mengingat tingginya potensi kebakaran di wilayah Kalimantan Barat. “Kami ingin menghadirkan solusi teknologi yang mampu merespon secara cepat dan akurat ancaman kebakaran hutan, sehingga bisa meminimalisir kerugian lingkungan dan ekonomi,” ujar Norman.
Komitmen terhadap Mutu Penelitian dan Dampak Sosial
Perwakilan Kemdikbudristek menyatakan bahwa kegiatan Monev ini bertujuan mengendalikan mutu penelitian dan memastikan bahwa setiap proyek sejalan dengan sasaran yang telah ditetapkan. “Kami berharap evaluasi ini dapat memaksimalkan manfaat penelitian bagi masyarakat, meningkatkan dampak sosial dan ekonomi secara signifikan,” jelasnya.
UNU Kalbar dan UPB Pontianak menegaskan komitmen mereka dalam mendukung penelitian yang berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesejahteraan masyarakat. Program penelitian ini diharapkan mendorong dosen dan mahasiswa menghasilkan inovasi yang aplikatif dan relevan untuk kemajuan bangsa.
Kegiatan Monev ini menjadi momentum penting bagi kedua universitas untuk terus berinovasi dan memperkuat peran akademisi dalam menghadirkan solusi nyata bagi tantangan yang dihadapi masyarakat Kalimantan Barat.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS