Koperasi Dianggap Kunci Pertumbuhan Ekonomi Lebih dari 8 Persen, Menurut Pengamat Ekonomi

  • Bagikan
Pengamat Koperasi sekaligus Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) Sudarsono Hardjosoekarto ditemui usai konferensi pers seruan Forkopi untuk rekonsiliasi Dekopin di Jakarta, Kamis (26/12/2024), foto : suara kalbar

Suaraindo.id – Pengamat koperasi sekaligus Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI), Sudarsono Hardjosoekarto, menilai koperasi memiliki peran strategis dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan melebihi 8 persen, sesuai target Presiden Prabowo Subianto.

Sudarsono menyampaikan, jika dibandingkan dengan negara maju, koperasi memiliki peranan yang sangat besar dalam mendukung perekonomian, termasuk dalam sektor pertanian, perikanan, pelayanan konsumen, hingga koperasi usaha kecil. Di Jepang, misalnya, koperasi sudah bertransformasi dan memasuki era industrialisasi dan digitalisasi, yang meningkatkan produktivitas dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih efisien.

“Di Jepang, koperasi sudah masuk pada era industrialisasi dan digitalisasi, sangat produktif, dan memainkan peran besar dalam memenuhi kebutuhan pangan serta sektor lainnya. Inilah yang perlu dicontoh dan diadaptasi oleh koperasi di Indonesia,” kata Sudarsono, Kamis (27/12/2024), di Jakarta.

Ia juga mengapresiasi perhatian besar pemerintah terhadap koperasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, yang diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sudarsono menyatakan, dorongan Presiden untuk meningkatkan peran koperasi sangat tepat, karena koperasi dapat berperan sebagai motor penggerak ekonomi di tingkat lokal dan nasional.

Namun, Sudarsono juga menekankan perlunya penguatan organisasi yang menaungi koperasi di Indonesia, salah satunya melalui rekonsiliasi kepemimpinan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). “Dekopin sangat penting, karena adanya perpecahan dalam organisasi ini justru menghambat pengembangan koperasi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Forum Komunikasi Koperasi Indonesia (Forkopi) juga mendorong persatuan dan rekonsiliasi di tubuh Dekopin, agar gerakan koperasi dapat berjalan lebih efektif dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.

Ketua Presidium Forkopi, Andy Arslan Djunaid, mengatakan bahwa Dekopin memiliki peran kunci dalam menggerakkan koperasi di Indonesia. “Perpecahan dalam kepemimpinan justru membuat gerakan koperasi terhambat, terutama di tengah tantangan digitalisasi dan perubahan sosial ekonomi yang pesat,” ujar Andy.

Dengan dukungan yang lebih besar terhadap koperasi, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi yang lebih modern dan terorganisir dengan baik.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan