Menteri UMKM Maman Abdurrahman Tekankan Peran Aktif Bank Daerah dalam Penyaluran KUR

  • Bagikan
enteri UMKM, Maman Abdurrahman menghadiri Halal Bi Halal DPD Partai Golkar se-Kalimantan Barat pada Minggu (13/4/2025).SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, menegaskan pentingnya peran aktif bank daerah dalam mendukung penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan Halal Bi Halal DPD Partai Golkar se-Kalimantan Barat di Gedung Zamrud Khatulistiwa, Minggu (13/4/2025).

Maman menjelaskan bahwa KUR adalah salah satu program strategis pemerintah yang dirancang untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja melalui pembiayaan kepada pelaku UMKM. Program ini sangat vital dalam mendukung keberlangsungan dan pengembangan UMKM, yang diharapkan dapat berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.

“Saat ini ada tugas yang dibebankan pada saya, yaitu bahwa dalam satu tahun ini saya ditugaskan untuk mencari kurang lebih 2,4 juta nasabah baru,” jelas Maman dalam sambutannya. Menurutnya, untuk mencapai target tersebut, peran aktif bank daerah sangat dibutuhkan dalam mendistribusikan KUR secara lebih luas dan merata di seluruh wilayah Indonesia.

Maman menegaskan perlunya kontribusi bank daerah dalam meningkatkan kualitas distribusi KUR, salah satunya dengan mendekatkan akses pembiayaan kepada masyarakat, terutama yang berada di daerah-daerah yang selama ini masih sulit terjangkau oleh lembaga pembiayaan.

“Kita perlu meningkatkan kualitas pendistribusian, dan salah satu langkah untuk itu adalah mendekatkan akses pembiayaan kepada masyarakat, sehingga peran optimalisasi bank daerah juga sangat diperlukan,” jelas Maman.

Selain itu, Maman juga mengungkapkan bahwa Kementerian UMKM telah meningkatkan alokasi KUR untuk bank-bank daerah. Pada tahun 2024, KUR yang dialokasikan kepada Bank Kalbar mencapai sekitar 500 miliar Rupiah. Namun, di tahun 2025, jumlah tersebut meningkat menjadi 700 miliar Rupiah, sebagai langkah konkret untuk mendukung perkembangan UMKM di daerah.

“Salah satu bentuk konkretnya adalah menaikkan platform. Tahun kemarin, 2024, Bank Kalbar itu alokasi KUR-nya kurang lebih sekitar 500 miliar. Alhamdulillah, di 2025 ini sudah kita naikkan menjadi kurang lebih 700 miliar. Ini adalah jawaban konkret dari kami,” ungkap Maman.

Meskipun begitu, penambahan alokasi dana KUR ini juga datang dengan tantangan baru bagi bank daerah, seperti Bank Kalbar. Bank tersebut harus memastikan bahwa aspek likuiditasnya tetap kuat dan mampu meningkatkan penerapan good corporate governance (GCG) dalam proses administrasi distribusi KUR.

“Bank Kalbar memiliki tanggung jawab yang tidak mudah. Aspek likuiditasnya harus kuat, dan yang kedua, bagaimana Bank Kalbar mampu meningkatkan good corporate governance-nya dalam administrasi pendistribusian KUR,” tambahnya.

Sebagai penutup, Maman berharap agar Bank Kalbar dapat terus meningkatkan kualitasnya sehingga memenuhi kualifikasi sebagai bank daerah yang layak untuk didukung dan dibesarkan. Ia juga menegaskan bahwa Kementerian UMKM memastikan bank-bank daerah yang menerima alokasi dana KUR ini dalam kondisi yang sehat, baik secara finansial maupun administratif.

“Maka dari itu, pesan pertama saya sebagai Menteri UMKM dalam konteks kedaerahan, saya berharap Bank Kalbar benar-benar bisa menunjukkan kualifikasi sebagai bank daerah yang layak untuk disupport dan dibesarkan,” tutup Maman.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan