Permintaan Pasar Melonjak, Pembudidaya Jamur Tiram di Kabupaten Lebak Kewalahan

  • Bagikan
Produksi jamur tiram di Kabupaten Lebak, Banten, kini permintaan pasar meningkat sehubungan banyak masyarakat yang menggelar pesta pernikahan. ANTARA

Suaraindo.id – Sejumlah pembudidaya jamur tiram di Kabupaten Lebak, Banten, sedang menghadapi tantangan besar untuk memenuhi permintaan pasar yang melonjak pesat akibat banyaknya penyelenggaraan pesta pernikahan.

Ibing (40), Ketua Pembudidaya Jamur Tiram Malabar di Kecamatan Cibadak, mengungkapkan bahwa dalam sepekan terakhir, pihaknya telah menghabiskan sekitar empat ton jamur tiram untuk memenuhi permintaan konsumen. “Kami sejak sepekan terakhir ini menghabiskan sekitar empat ton,” ungkap Ibing, melansir dari ANTARA pada Senin (7/10/2024).

Dengan jumlah anggota yang mencapai 10 orang, produksi jamur tiram di wilayahnya sangat membantu perekonomian para pembudidaya setempat, terutama karena permintaan konsumen mengalami peningkatan yang signifikan. Biasanya, permintaan jamur tiram dalam satu pekan hanya sekitar dua ton, namun kini meningkat dua kali lipat menjadi empat ton. “Kami meyakini musim pesta pernikahan ini akan berlanjut hingga Desember mendatang,” tambahnya.

Ibing menyatakan bahwa jamur tiram yang diproduksi ditampung oleh tengkulak dengan harga Rp14 ribu per kilogram, sehingga dalam sepekan ini mereka berhasil menghasilkan pendapatan sebesar Rp56 juta. Jamur tersebut dipasok ke pasar-pasar di Rangkasbitung, Pandeglang, dan Serang. “Dengan meningkatnya permintaan ini, pendapatan ekonomi para perajin jamur tiram tentunya akan membaik dan bisa meraup keuntungan jutaan rupiah,” katanya.

Pembudidaya lainnya, Sarif (55) dari Kecamatan Cikulur, juga merasakan dampak yang sama. Ia menjelaskan bahwa selama ini permintaan pasar cenderung meningkat, dan mereka merasa kewalahan melayani konsumen. Saat ini, permintaan jamur tiram mencapai tiga ton dari sebelumnya satu ton, dan pasokan bahkan sudah meluas ke luar daerah. Sarif menambahkan bahwa di wilayahnya terdapat 10 anggota yang menyerap 25 tenaga kerja lokal.

“Kami berharap agar pembudidaya dapat meningkatkan produksi, mengingat permintaan pasar yang terus meningkat,” jelasnya.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, menegaskan bahwa para pembudidaya jamur tiram di daerah ini sedang tumbuh dan berkembang. “Kami minta pembudidaya jamur tiram untuk meningkatkan produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar di Rangkasbitung, Pandeglang, Serang, dan Tangerang,” ujarnya.

Dengan adanya lonjakan permintaan ini, harapannya, para pembudidaya jamur tiram dapat mengoptimalkan produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar, sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi lokal.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan