Data Pemilih Diretas, KPU Sedang Periksa Kondisi Server

  • Bagikan
Petugas KPU melakukan simulasi pengisian formulir hasil penghitungan suara di tingkat TPS di KPU Pusat , Jakarta, Selasa, 7 Januari 2020. Simulasi tersebut dilakukan dalam rangka penerapan rekapitulasi elektronik pada pemilihan umum 2020 mendatang. (Teras.id)


Suaraindo.id –
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang mengecek server data milik mereka sehubungan dengan dugaan jutaan data pemilih yang diretas.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Viryan Azis mengatakan KPU langsung mengecek data internal mereka sejak adanya klaim peretasan tersebut.

“KPU RI sudah bekerja sejak tadi malam menelusuri berita tersebut lebih lanjut, melakukan cek kondisi internal (server data) dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, informasi lebih lanjut akan disampaikan kemudian,” kata Viryan Azis, Jumat, 22 Mei 2020.

Viryan menyebut data yang diduga bocor tersebut merupakan soft file dari daftar pemilih tetap Pemilu 2014.

“Soft file data KPU tersebut (format pdf) dikeluarkan sesuai dengan regulasi dan untuk memenuhi kebutuhan publik bersifat terbuka. Picture ini berdasarkan meta datanya tanggal 15 November 2013,” katanya.

Ia mengatakan pada Pemilu Presiden 2014 data pemilih hanya 190 juta jiwa. Bukan 200 juta orang.
Sebelumnya, peretas mengklaim telah membobol 2,3 juta data wargTeras.ida Indonesia dari KPU pada Kamis, 21 Mei 2020.

Informasi itu datang dari akun @underthebreach yang sebelumnya mengabarkan kebocoran data ecommerce Tokopedia di awal bulan ini.

“Aktor (peretas) membocorkan informasi 2.300.000 warga Indonesia. Data itu termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lainnya,” cuit @underthebreach.

Akun itu juga menyebutkan bahwa data tersebut tampaknya merupakan data tahun 2013. Tidak hanya itu, peretas juga mengklaim akan membocorkan 200 juta data lainnya.
Sumber:

  • Bagikan