Suaraindo.id – Mantan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan meski pertumbuhan ekonomi, penting untuk terus berupaya menekan angka pengangguran kemiskinan. Menurutnya, jaring pengaman sosial diperlukan.
“Lalu optimalkan peluang-peluang ekonomi tanpa berbenturan dengan Covid-19. Itu yang dimaksud dengan new normal, protokol kesehatan jalan, dan aktivitas ekonomi dibuka yang ada ruang amannya,” kata Andrinof dalam diskusi virtual, Ahad, 9 Agustus 2020.
Dia menilai salah satu yang bisa dikembangkan di masa pandemi yaitu eko wisata perdesaan.
“Ada peluang. Pandemi ini masih akan berlangsung sampai tahun depan, tapi peluang-peluang sambil memerangi Covid, kita cari peluang-peluang untuk tepat jalan,” ujar dia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto mengatakan BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen.
Pertumbuhan ekonomi yang negatif ini merupakan yang pertama kalinya sejak periode 1998 atau ketika Indonesia mengalami krisis finansial Asia. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2020 tercatat mencapai 2,97 persen atau mulai menunjukkan adanya perlambatan akibat pandemi Covid-19.
Andrinof memprediksi pada kuartal III pertumbuhan ekonomi tidak serendah kuartal II. Hal itu karena dia melihat pada kuartal II belanja pemerintah belum banyak terealisasi.
Dia menilai yang saat ini dapat diandalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. Karena itu, kata dia, penyerapan anggaran pada kuartal III harus berjalan dengan baik.