Suaraindo.id – Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatakan penerapan kebijakan ganjil genap pada masa PSBB transisi telah mengurangi volume lalu lintas di Ibu Kota.
Evaluasi Dinas Perhubungan selama lima hari penerapan ganjil genap telah menurunkan volume lalu lintas di 25 ruas jalan berkisar 2,47-4,63 persen.
“Kecepatan lalu lintas juga mengalami peningkatan antara 1,36-16,36 persen,” kata Syafrin melalui keterangannya, Selasa, 11 Agustus 2020. Data pergerakan kendaraan tersebut berdasarkan evaluasi ganjil genap pada 3-7 Agustus 2020.
Syafrin tak menampik bahwa kebijakan ganjil genap ini berpotensi meningkatkan jumlah penumpang angkutan umum. Hasil evaluasi dari periode yang sama telah terjadi peningkatan angkutan umum seperti Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, KRL dan Kereta Bandara, berkisar 0,64-6,25 persen.
“Jumlah penumpang angkutan umum memang mengalami peningkatan,” ujarnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan terdapat 493 tilang pelanggar ganjil genap di pagi hari ini, Senin, 10 Agustus 2020 dari pukul 06.00 – 10.00. “Tilang manual 343, dan E-TLE 150,” kata Sambodo melalui pesan singkat, Senin, 10 Agustus 2020.
Sistem ganjil genap berlaku di 25 ruas jalan di Jakarta. Kebijakan ini berlaku dari Senin hingga Jumat pada pukul 06.00 – 10.00 dan 16.00 – 21.00. Ganjil genap hanya tak berlaku di Sabtu dan Minggu, serta di hari libur nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden.