Suaraindo.id – Stunting di Kalimantan Barat (Kalbar) terhitung cukup tinggi, yakni masih di angka 29,8 persen. Guna menurunkan stunting hingga ketingkat bawah dan mencegah munculnya stunting baru, BKKBN Kalbar menggandeng bunda asuh yang terdiri dari istri TNI, Polri, Kejaksaan dan PKK. Agar waspada stunting lebih menyeluruh di masyarakat.
Kabid Koordinator Bidang KB BKKBN Kalbar, Muslimat menjelaskan, jika stunting merupakan ancaman nyata bagi masa depan terlebih bagi anak – anak di Indonesia khususnya Kalbar, angka kasus stunting saat ini mencapai 29,8 persen. Hal tersebut menjadi tugas semua pihak untuk dapat menekanya.
“Terlebih target pemerintah di tahun 2024 adalah 17 persen bahkan 14 persen angka stunting Kalbar,” katanya.
Lanjut, guna sukseskan program tersebut, BKKBN Kalbar mengukuhkan sejumlah bunda asuh pada Selasa (20/12/2022), yang terdiri dari TNI, Polri dan Kejaksaan.
“Nantinya bunda asuh ini dapat mensosialisasikan langsung kepada keluarga yang beresiko stunting,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting, Ria Norsan menjelaskan, sosialisasi stunting untuk TPKK se-Kalbar, istri TNI Polri dan Kejaksaan.
“Ini adalah dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar untuk mencegah stunting secara menyeluruh melalui mitra yaSng telah dirangkul,” pungkasnya.