Pemkab Sanggau Siapkan Langkah Menurunkan Angka Stunting

  • Bagikan
Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot membuka Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63 tahun 2023 di Keraton Surya Negara Sanggau, Senin, (30/1/2023)

Suaraindo.id – Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot membuka Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63 tahun 2023 di Keraton Surya Negara Sanggau, Senin (30/1/2023).

Dalam sambutannya ia mengatakan, Pemerintah Daerah melalui OPD tehnis, untuk bersama sama memerangi stunting,sehingga angka stunting tersebut dapat kita tekan. menurunkan angka dtunting ini merupakan tanggung jawab kita bersama, dengan mengangkat tema “Cegah Stunting dengan Protein Hewani”.

Acara yang dibuka Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot,juga dihadiri Ketua TP PKK Sanggau, Arita Apolina, Kepala Dinas Kesehatan Ginting, serta Permaisuri Keraton Surya Negara serta undangan.

Yohanes Ontot yang juga Ketua tim percepatan penurun stunting Kabupaten Sanggau, mengatakan bahwa Pemerintah Daerah juga sudah menyiapkan berbagi langkah dalam menurunkan angka stunting di antaranya akan mengangkat Ayah dan Bunda Stunting untuk mendampingi program penurunan angka stunting di Kabupaten Sanggau.

“Saya berharap semua leading sektor dan peran masyarakat serta semaja yang hadir dapat berkerjasama berusaha menekan angka stunting di kabupaten Sanggau ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting dalam sambutannya mengatakan bahwa,Hari Gizi Nasional adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya mencukupi kebutuhan gizi seimbang guna menunjang pertumbuhan tubuh dan kesehatan masyarakat Indonesia.

Ginting menjelaskan perihal pentingnya data dalam pengambilan keputusan.

“Dalam pelaksanaan program penurunan angka stunting, data merupakan hal yang sangat penting, sehingga pengambilan kebijakan dapat dilakukan dengan tepat dan baik,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupten Sanggau.

Ia menjelaskan penggunaan alat yang standar sehingga harapannya hasil pendataan dan pengukuran lebih akurat sehingga tidak terjadi selisih data dengan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

“Saat ini kita sedang memenuhi alat yang standar yakni antropometri yang saat ini baru terpenuhi sekitar 65% dengan harapan setiap posyandu kita punya alat tersebut agar hasil pengukuran tidak keliru,”jelas Ginting.

  • Bagikan