70 Persen Tenaga Kerja Smelter Pulau Penebang Berasal dari Kayong Utara

  • Bagikan
Tampak basecamp pembangunan pabrik Smelter di Pulau Penebang, Kabupaten Kayong Utara. SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Penerimaan tenaga kerja lokal di Pabrik Smelter Pulau Penebang, Desa Pelapis, Kecamatan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, menunjukkan tren positif. Sekitar 70 persen dari total 420 pekerja yang telah diterima merupakan warga lokal Kayong Utara.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Kayong Utara, Saini, saat ditemui di Sukadana, Rabu (16/4/2025).

“Proses AK1 ini kita terbitkan melalui permohonan dari tenaga kerja. Nantinya, setelah diterima oleh perusahaan, barulah diterbitkan AK5 sebagai tanda resmi bahwa yang bersangkutan telah bekerja,” jelas Saini.

Saini menjelaskan bahwa AK1 adalah kartu pencari kerja yang harus dimiliki pelamar sebelum diterima oleh perusahaan. Setelah proses rekrutmen selesai dan pelamar diterima, maka Disnakertrans akan menerbitkan AK5, yang berfungsi sebagai bukti valid bahwa yang bersangkutan telah bekerja, lengkap dengan riwayat pendidikan hingga profil tenaga kerja.

“Penting bagi perusahaan untuk melaporkan kembali ke kami siapa saja yang sudah diterima agar pendataan lebih akurat,” tambahnya.

Untuk mempermudah proses pelaporan, Saini menyampaikan bahwa Disnakertrans telah membuka layanan pengiriman data secara online via WhatsApp. Perusahaan hanya perlu mengirimkan data pelamar yang diterima, direkap dalam format PDF, dan dikirimkan ke dinas.

“Kami sudah membuka layanan lebih simpel. Tidak perlu lagi datang ke kantor, cukup kirim data via WhatsApp,” ujarnya.

Saini juga menekankan bahwa perusahaan atau badan usaha wajib berkoordinasi terlebih dahulu dengan Disnakertrans sebelum mempublikasikan lowongan pekerjaan. Hal ini penting untuk menyinkronkan kebutuhan perusahaan dengan kondisi SDM yang ada di daerah.

“Misalnya untuk posisi buruh kasar diminta minimal tamatan SMA, padahal 52 persen tenaga kerja di Kayong Utara lulusan SMP ke bawah. Ini harus jadi pertimbangan agar tidak menyulitkan warga lokal,” tegasnya.

Disnakertrans juga menggandeng Bursa Kerja Kejuruan (BKK) di SMK sebagai mitra dalam menjembatani informasi lowongan kerja kepada para alumni.

“Kami terus mendorong sekolah-sekolah SMK untuk aktif menghimpun dan menyalurkan alumni mereka ke perusahaan yang membuka peluang kerja,” tambah Saini.

Bagi masyarakat yang ingin bekerja, Saini menyarankan untuk mendaftarkan diri ke Disnakertrans. Nantinya, pihak dinas akan membantu menghubungkan pelamar ke perusahaan sesuai kebutuhan yang tersedia.“Kami memang tidak bisa mengintervensi perusahaan, tapi kami siap bantu fasilitasi dan hubungkan masyarakat ke peluang kerja yang ada,” pungkasnya.

Di akhir wawancaranya, Saini menegaskan pentingnya kartu AK1 sebagai langkah awal masyarakat untuk bisa mengakses lapangan kerja formal.

“Dengan memiliki AK1, peluang untuk diterima kerja dan masuk dalam sistem pendataan resmi jauh lebih besar. Ini bagian dari upaya kita mendorong tenaga kerja lokal bisa bersaing dan terserap maksimal,” tutupnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan