DKI Jemput Bola, Anies Baswedan: Angka Tes Covid-19 Akan Tinggi

  • Bagikan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat saat meninjau kesiapan Emporium Pluit Mall di Jakarta Utara yang akan kembali buka pada 15 Juni 2020.(Teras.id)

Suaraindo.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan di masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Transisi dan new normal nanti, pihaknya akan memakai metode active case finding untuk melakukan rapid test Covid-19. Metode ini, kata Anies, akan membuat Puskesmas melakukan “jemput bola” dengan mendatangi kediaman masyarakat yang diduga terinfeksi virus.

“Kami keluar mencari kasus. Jadi angka testing (Covid-19) akan meningkat tinggi. Tapi bukan asal random testing, kami lakukan testing kepada yang diduga melakukan kontak dengan orang positif,” ujar Anies di Emporium Pluit Mall, Jakarta Utara, Kamis, 11 Juni 2020.

Melalui cara ini, Anies mengklaim pihaknya banyak menemukan orang yang positif Corona dengan tanpa gejala alias OTG. Hal ini yang sempat mengakibatkan pelonjakan jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta menembus rekor tertingginya pada Selasa lalu.
“Jadi Selasa kemarin angkanya 234 orang, 40 itu rapelan dari 2 rumah sakit, Pertamina dan Persahabatan. Lalu 113 itu dari pasien dan 110 itu hasil tracing. 44 persen diantaranya tanpa gejala,” ujar Anies.

Metode active case finding dilakukan karena masyarakat saat ini sudah mulai beraktivitas di luar ruangan menjelang New Normal. Dengan kondisi tersebut, Anies mengatakan pihaknya perlu meningkatkan kapasitas testing Covid-19 dan aktif mencari kasus.

“Ketika 1 orang positif, maka yang akan kami tracing teman kerjanya. Nah, temannya itu belum tentu tinggal di zona merah, kuning, hijau. Jadi siapa yang positif, siapa yang berinteraksi dengan dia, kami cari,” kata Anies.

Sebelumnya, rekor baru pelonjakan kasus Covid-19 terjadi setelah Pemerintah Provinsi DKI menerapkan masa PSBB transisi menuju new normal atau kenormalan baru. Masa transisi telah dimulai sejak Jumat, 5 Juni 2020 lalu, setelah fase ketiga PSBB berakhir pada 4 Juni 2020. Pembatasan sosial di Ibu Kota telah diterapkan sejak 10 April 2020 silam.

Hingga kemarin, total kasus positif Covid-19 di Ibu Kota mencapai 8.276 orang. Dari jumlah tersebut 1.442 orang masih dirawat di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri sebanyak 2.918 orang. Sementara, jumlah pasien corona yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 3.369 orang dan yang meninggal 547 orang.
Sumber:Teras.id

  • Bagikan