Garuda Gelar Tes Narkotika untuk 122 Awak Pesawat dan Petugas

  • Bagikan
Salah satu protokol kesehatan yang dijalankan maskapai Garuda Indonesia adalah menjaga jarak fisik (physical distancing) dengan menjauhkan jarak kursi antar-penumpang. Instagram

Suaraindo.id- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggelar tes urin narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (Napza) terhadap 122 awak pesawat dan petugas operasional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pengecekan ini dilakukan secara random atau acak setelah kepolisian membekuk dua pilot Garuda yang mengkonsimsi sabu-sabu.

“Secara berkala, Garuda Indonesia Group akan melakukan pemeriksaan narkoba kepada seluruh karyawannya,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra pada Sabtu petang, 18 Juli 2020.

Irfan menjelaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di lingkungan kerja maskapai. Pengetesan juga dilaksanakan untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan para pengguna jasa.

Berdasarkan pengecekan ini, seluruh awal pesawat dan petugas operasional perusahaan pelat merah dinyatakan bebas dari obat-obatan terlarang. Selain Garuda Indonesia, tes urin telah dilakukan oleh anak usahanya, yakni Citilink Indonesia.

Citilink Indonesia juga telah melaksanakan serangkaian pemeriksaan random check terhadap karyawannya, khususnya yang bertugas di lini operasional termasuk pilot dan awak kabin,” tuturnya.

Satuan Narkoba Polres Jakarta Selatan sebelumnya menangkap tiga pilot yang mengkonsumsi sabu-sabu di Cipondoh, Tangerang. Pilot yang tertangkap karena kasus narkoba itu berasal dari maskapai Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, dan Sriwijaya Air. Ketiga pilot pakai sabu itu adalah IP, DC dan DSK. Selain tiga pilot, polisi menangkap satu pemasok narkoba, yakni, S.

Berdasarkan penangkapan ini, Garuda lalu menindak pilot yang terbukti melakukan penyalahgunaan narkotika tersebut dengan pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Berdasarkan hasil penelusuran dan koordinasi kami dengan pihak kepolisian mengenai pilot Garuda Indonesia dan Citilink yang terlibat penyalahgunaan narkotika, dapat kami sampaikan bahwa Perusahaan telah menerapkan sanksi PHK terhadap oknum pilot tersebut,” tuturnya.

Penerapan sanksi PHK tersebut, kata Irfan, merupakan bentuk komitmen tegas perusahaan. “Kami tidak memberikan toleransi terhadap karyawannya yang melakukan penyalahgunaan narkotika,” ucapnya.

  • Bagikan