Wapres Ma’ruf Amin Berikan Penghargaan UHC Awards kepada 493 Kepala Daerah

  • Bagikan
Wapres Ma'ruf Amin Berikan Penghargaan UHC Awards kepada 493 Kepala Daerah.[SUARAKALBAR.CO.ID/HO-Istimewa]

Suaraindo.id– Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, memberikan penghargaan kepada kepala daerah dari 33 provinsi dan 460 kabupaten/kota di Indonesia yang telah berhasil meraih predikat Universal Health Coverage (UHC), Kamis (8/4.2024).

Penghargaan ini diberikan dalam acara UHC Awards, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam mendaftarkan penduduknya pada Program JKN.

Dalam acara tersebut, Ma’ruf Amin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pemerintah daerah yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mendukung Program JKN. Pencapaian UHC di berbagai daerah ini menunjukkan komitmen negara dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

“Pencapaian ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang solid antara BPJS Kesehatan, kementerian/lembaga, dan seluruh pemerintah daerah. Pemerintah daerah harus mendorong agar setiap penduduk yang berada di wilayahnya terdaftar sebagai peserta aktif dalam Program JKN,” terang Ma’ruf Amin.

Dirinya juga menegaskan bahwa pemerintah pusat, daerah, dan fasilitas kesehatan harus memastikan bahwa setiap warga negara dapat mengakses layanan kesehatan, tanpa terkendala biaya dan lokasi. Selain itu, Indonesia juga mendapat pengakuan internasional dari International Social Security Association (ISSA). Penghargaan tersebut diserahkan oleh Presiden ISSA, Mohammed Azman, sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam mencapai UHC.Penghargaan ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia di kancah global sebagai negara yang serius dalam perlindungan jaminan kesehatan.

“UHC sangat penting untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas, yang sejalan dengan prinsip kami. Dalam mencapai UHC, melibatkan berbagai upaya yang signifikan, seperti menjangkau semua masyarakat, dan memastikan pengelolaan Program JKN dalam rangka keberlanjutan finansial,” ucap Mohammed Azman.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, dalam sambutannya juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh kepala daerah atas kesuksesan Program JKN. Dirinya juga menambahkan, bahwa capaian UHC di berbagai daerah merupakan bentuk implementasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Jumlah kepesertaan JKN per 1 Agustus 2024 telah mencapai 276.520.647 jiwa, atau 98,15 persen dari total penduduk di Indonesia. Pencapaian ini bukan hanya tentang jumlah kepesertaan, tetapi juga memastikan seluruh penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan,” jelas Ghufron.

Untuk memastikan akses layanan kesehatan tersebut, per 1 Agustus 2024 BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.205 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.129 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Selain itu, BPJS Kesehatan juga memberikan pelayanan bagi masyarakat di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan Memenuhi Syarat (DBTFMS), di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), salah satunya melalui kerja sama dengan rumah sakit terapung.

“Sejak awal pelaksanaan Program JKN, BPJS Kesehatan terus mengalami peningkatan baik dari sisi penerimaan iuran maupun pemanfaatan layanan. Pada 2014, BPJS Kesehatan menerima iuran sebesar Rp40,7 triliun, sementara pada tahun 2023 jumlahnya meningkat menjadi Rp151,7 triliun dengan kolektibilitas iuran mencapai 98,62%,” terang Ghufron.

Ghufron juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, BPJS Kesehatan telah menggelontorkan Rp34,7 triliun untuk membayar pelayanan kesehatan 29,7 juta kasus penyakit berbiaya katastropik.

“Penting untuk deteksi dini dalam rangka mengendalikan angka penderita penyakit berbiaya katastropik. Lebih cepat diketahui, lebih cepat penanganannya,” ujar Ghufron.

Ghufron juga menjelaskan berbagai inovasi yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan, seperti Aplikasi Mobile JKN, yang memudahkan peserta dalam mengakses layanan administrasi dan fasilitas kesehatan.

Aplikasi Mobile JKN menyediakan berbagai fitur dalam mempermudah layanan administrasi JKN, seperti pendaftaran bagi peserta mandiri, perubahan FKTP, skrining riwayat kesehatan, konsultasi dengan dokter di FKTP, hingga pencarian fasilitas kesehatan terdekat.

“Fitur Antrean Online juga memungkinkan peserta untuk mengambil nomor antrean secara praktis, memudahkan akses layanan JKN tanpa harus menunggu lama,” kata Ghufron.

Selain itu, Ghufron menuturkan fitur i-Care JKN, yang memungkinkan peserta JKN dan dokter di fasilitas kesehatan mengetahui riwayat kunjungan, obat yang diberikan, hingga tindakan yang pernah dijalani. Dengan demikian, dokter dapat memberikan tindakan yang cepat dan tepat bagi peserta JKN.

“Pada 2014, tercatat 92,3 juta pemanfaatan per tahun, sementara pada tahun 2023 angkanya meningkat menjadi 606,7 juta pemanfaatan, atau sekitar 1,7 juta pemanfaatan layanan setiap harinya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang percaya dengan Program JKN,” tandas Ghufron.

Ghufron juga menegaskan bahwa BPJS Kesehatan kembali mencatatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) untuk laporan keuangan selama 10 kali berturut-turut.

“Pencapaian ini menunjukkan konsistensi BPJS Kesehatan dalam menerapkan tata kelola yang baik, serta menjalankan Program JKN dengan prinsip kehati-hatian dan akuntabilitas,” kata Ghufron.

Menurutnya, mengelola jaminan kesehatan bagi ratusan juta jiwa penduduk Indonesia bukanlah tugas yang mudah, mengingat ekosistem JKN yang kompleks dan ekspektasi masyarakat yang terus meningkat. Dengan Program JKN, diharapkan kualitas hidup masyarakat Indonesia semakin baik.

“Maka dari itu saya mengajak seluruh kepala daerah untuk mendaftarkan seluruh warganya sebagai peserta JKN bagi yang belum memperoleh predikat UHC. Bagi yang telah meraih predikat UHC, diharapkan untuk mempertahankan dan memastikan bahwa seluruh penduduk telah didaftarkan sebagai peserta JKN,” tutup Ghufron.

Kabupaten Kayong Utara, Landak, Mempawah, dan Ketapang Terima UHC Awards dari Wakil Presiden RI
Dalam penghargaan UHC Awards 2024 yang dilaksanakan di Jakarta tersebut, 4 Kabupaten di wilayah Kerja BPJS Kesehatan Cabang Pontianak turut menerima penghargaan langsung
dari Wakil Presiden, keempat Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Landak, Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Mempawah.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pontianak Evi Retno Nurlianti mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada keempat Kabupaten tersebut. Menurutnya tidaklah mudah meraih Universal Health Coverage (UHC) atau Cakupan semesta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), namun berkat dukungan semua pihak dan komitmen dari pemerintah daerah baik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota UHC dapat terwujud.

“Selamat dan apresiasi atas upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Landak, Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Mempawah sudah mendapat predikat UHC dimana sudah lebih dari 95% penduduk di wilayahnya sudah terlindungi Program JKN. Keempat Kabupaten ini menerima penghargaan langsung dari Wakil Presiden Republik Indonesia. Melalui momen UHC ini mari bersama-sama kita tingkatkan komitmen untuk terus memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan setara untuk seluruh masyarakat Indonesia,”ucap Evi.

Evi menambahkan cakupan tertinggi kepesertaan JKN ada di Kabupaten Kayong Utara dengan total cakupan 100% dimana seluruh penduduknya telah terlindungi Program JKN. Kemudian cakupan kepesertaan JKN tertinggi kedua adalah Kabupaten Landak dimana 99,5% penduduknya telah terlindungi Program JKN. Ketiga ada Kabupaten Mempawah dimana per 1 Juli 2024 juga sudah mendapatkan predikat UHC dengan cakupan kepesertaan JKN 98,75%. Posisi keempat Kabupaten yang mendapatkan predikat UHC adalah Kabupaten Ketapang dengan cakupan kepesertaan 97,57%.

“Dengan tercapainya Jaminan Kesehatan Semesta di 4 Kabupaten tersebut membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, Landak, Mempawah, dan Ketapang telah berkomitmen dalam meningkatkan derajat kesejahteraan bagi masyarakatnya, sekali lagi terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Semoga dalam waktu dekat dapat disusul oleh Kabupaten/Kota lainnya yang belum UHC sehingga kedepan seluruh masyarakat Kalimantan Barat sudah terlindungi Program JKN,” tutup Evi.

Senada dengan hal tersebut Pj. Bupati Kabupaten Kayong Utara Alfian mengatakan Kabupaten Kayong Utara terus mendukung pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Program JKN bertujuan untuk memastikan seluruh masyarakatnya telah mendapatkan perlindungan jaminan layanan kesehatan secara menyeluruh agar masyarakat dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera dengan mengusung prinsip gotong-royong.

“Kami di daerah sangat mendukung Program ini, sejak tahun 2020 Kabupaten Kayong Utara sudah mendeklarasikan Universal Health Coverage (UHC) Cakupan Semesta Jaminan Kesehatan. Sampai saat ini 100% masyarakat Kabupaten Kayong Utara sudah terlindungi Program JKN,” tutur Alfian.

Ia mengatakan untuk mencapai UHC tentu bukan hal mudah namun mempunyai dampak besar untuk seluruh masyarakat. UHC di Kabupaten Kayong Utara dapat tercapai dan terus berlanjut berkat dukungan seluruh pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat. Dengan Cakupan Semesta Jaminan Kesehatan seluruh masyarakat Kabupaten Kayong Utara dapat mengakses layanan kesehatan.

“Pemerintah Kabupaten Kayong Utara berkomitmen untuk selalu berupaya mempertahankan predikat UHC serta konsisten dalam menjaga serta meningkatkan keaktifan status kepesertaan JKN. Pemerintah Kabupaten Kayong Utara juga siap berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan untuk mendorong fasilitas kesehatan memberikan layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara untuk seluruh peserta JKN,” ucapnya.

Alfian berharap dengan adanya kolaborasi dan sinergitas antara BPJS Kesehatan dengan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara dapat terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan JKN yang sudah kita berikan selama ini ke masyarakat Kabupaten Kayong Utara sehingga layanan mudah, cepat dan setara dapat terwujud.

“Saya juga mengapresiasi dan berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyelenggaraan Program JKN sehingga Program mulia ini sukses dan berkelanjutan sampai saat ini di Kabupaten Kayong Utara,” tutup Alfian.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan