Suaraindo.id – KH. Abdullah Al Faqir terpilih menjadi Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Ketapang periode 2024-2029, Sabtu (31/8/2024) sore. Al Faqir terpilih berdasarkan hasil Voting dengan mendapatkan 11 mengungguli Incumbent H. Satuki Huddin yang mendapatkan 8 Suara dari total suara 19 MWC se Ketapang.
Konferensi cabang NU ke 13 berlangsung di gedung bintang 9, Kelurahan Sampit, Kecamatan Delta Pawan, kabupaten Ketapang, Jum’at malam hingga Sabtu malam.
Sebelum pemilihan Ketua PCNU, KH. Jemai Makmur yang juga pengasuh Pondok Pesantren Hidayaturrahman terpilih dan ditetapkan menjadi Rais Syuriah PCNU Kabupaten periode 2024-2029.
Setelah Rais Syuriah PCNU Kabupaten Ketapang terpilih, agenda konferensi PCNU Ketapang ke – 13 dilanjutkan dengan pemilihan Ketua PCNU Ketapang. Pada pemilihan tersebut muncul 2 Calon yakni KH. Abdullah Al Faqir dan H. Satuki Huddin yang merupakan petahana, pada pemilihan tersebut Al – Faqir terpilih menjadi Ketua PCNU Ketapang dengan 11 Suara.
Pengasuh Ponpes Mambaul Khairat, bersyukur Konferensi cabang NU kabupaten Ketapang berjalan aman, damai, dan lancar. Ada sejumlah PR bagi PCNU Ketapang dalam lima tahun ke depan.
Menurut Al Faqir, ini merupakan amanah yang berat, oleh karena itu menurut dia mengajak semua untuk saling bekerja sama semua warga NU dan khususnya pengurus MWC, Banom, karena menurutnya hidup matinya PCNU bergantung kepada MWC dan Banom.
“Setelah kami terpilih, tolong kami jangan ditinggalkan, karana kami bukan apa- apa tanpa kontribusi aktif dari Warga NU dan MWC, hidup matinya PCNU tergantung pada MWC,” papar dia.
Menurut alumni HMI ini juga, mengatakan tidak mudah menjadi pemimpin PCNU Kabupaten Ketapang. Para pengurus dituntut untuk menjadikan PC NU Ketapang lebih baik dari periode sebelumnya.
Lebih lanjut Abdullah Al Faqir mengatakan, banyak program yang akan dijalankan selama kepengurusannya, yakni pembuatan Website PCNU Ketapang yang selama ini tidak dimiliki, menjalankan program kartu tagihan, Ambulan NU Ketapang, program beasiswa bekerjasama dengan berbagai pihak serta ingin mewujudkan mimpi umat Islam Ketapang memiliki rumah sakit.
“Kami akan membuat website khusus PCNU Ketapang agar semua kegiatan MWC, Banom, PCNU dan warga NU dapat terekspos, kemudian akan menjalankan kartu tagihan, kemudian Ambulan NU Ketapang, saya berjanji, jika dalam waktu 2 tahun NU Ketapang tidak memiliki Ambulan, maka saya siap mengundurkan diri, kemudian yang terakhir ini merupakan program yang saya gagas dari 9 tahun yang lalu belum ada pergerakan, karena pemerintah daerah dan berbagai pihak belum serius untuk mewujudkan ini, kedepannya saya akan perjuangan Rumah sakit ini hingga benar-benar terwujud selama kepemimpinan saya”. paparnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua PWNU Kalbar Prof. Syarif menyampaikan, di NU terbiasa dan terlatih berdemonstrasi serta berdinamika, jadi menurut tidak ada lagi para tokoh NU ada yang sakit hati karena tidak menerima kekalahan.
“Di NU kita terbiasa berdinamika dan berdemonstrasi, jadi NU tidak boleh ada yang pendek sumbu, atau kate orang Ketapang Pendek Tungking, kita semua harus terus bersama-sama membesarkan NU Ketapang”. tuturnya.
Rektor IAIN Pontianak juga menghimbau untuk segera pelantikan dan di rangkai dengan Rapat Kerja Cabang. Syarif juga mengingatkan agar MWC taat dan patuh pada PCNU, begitu juga dengan PCNU agar tegak lurus pada PWNU. Lebih lanjut menurutnya, dalam momen Pilkada 2024, PCNU harus bergaining dengan Paslon yang kebijakannya untuk kemajuan Ummat dan Kabupaten Ketapang.
“Pada momen Pilkada ini, NU tidak boleh ‘Jual diri’ tapi kalau bergaining boleh, cari calon calon bupati yang mau bergaining untuk program-program NU Ketapang dan kepentingan Ummat, yang programnya Keindonesiaan dan Keagamaan”. Pungkasnya.
Setelah acara Konferensi Cabang ditutup, selanjutnya dilanjutkan dengan makan malam di rumah Ra’is Syuriah terpilih KH. Jema’i Makmur di komplek Pondok Pesantren Hidayaturrahman desa Sukabangun.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS